Chong Wei yang berstatus sebagai mantan tunggal putra terbaik dunia dikalahkan Axelsen dengan skor, 21-14, 19-21 dan 21-14. Jalannya laga tetap berlangsung sengit, meskipun Axelsen berhasil mendominasi game pertama dan ketiga.
Klik: Red Bull dan Memori Manis di GP Malaysia
Tey Seu Bock selaku pelatih Chong Wei bersikap cukup legawa dengan hasil yang diterima anak asuhnya. Selain mengaku Axelsen tampil lebih baik, ia juga menyebutkan Chong Wei kalah dari segi usia.
"Axelsen masih berusia 23 tahun, sedangkan Chong Wei berumur 34 tahun. Jadi, Axelsen memang diuntungkan dengan faktor usia tersebut," ujar Seu Bock seusai laga.
"Di umurnya yang sudah tak lagi muda, dia (Chong Wei) bisa meladeni permainan Viktor selama 1 jam 15 menit dan memberikan perlawanan terbaik meskipun harus kalah. Anda harus tetap mengapresiasi upaya tersebut," tambahnya.
Meski kalah, setidaknya Chong Wei bisa sedikit bahagia karena pencapaiannya di ajang Japan Open sudah jauh lebih baik ketimbang melakoni Kejuaraan Dunia di Glasgow sekitar tiga minggu lalu. Saat itu, ia malah langsung terhempas pada babak pertama.
"Tiga minggu lalu dia sangat terpukul karena kalah di Kejuaraan Dunia. Selain itu, dia juga sempat memulai Japan Open dengan lamban. Dengan menjadi runner up, kepercayaan dirinya seakan tumbuh kembali," pungkas Seu Bock.
Klik: Hamilton Bersyukur atas Keteledoran Vettel
Selanjutnya, Chong Wei masih punya waktu dua sampai tiga minggu lagi untuk menyambut Denmark Open yang berlangsung pada 17 - 22 Oktober dan French Open pada 24 - 29 Oktober. Pencapaian di Japan Open merupakan final ke-100 Chong Wei di sepanjang karier. (thestar.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News