Nada kekecewaan dilontarkan Praveen usai menelan kekalahan tersebut. Pebulu tangkis 24 tahun tersebut mengaku banyak kesalahan yang dilakukan sehingga membuatnya kalah pada laga tersebut.
"Intinya kami kurang sabar, kami selalu terburu-buru mau mematikan lawan. Seharusnya tidak boleh begitu, kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Tentunya tidak puas dengan hasil ini, jadi pelajaran buat kami di kejuaraan dunia nanti. Kami harus introspeksi," ujar Praveen.
Baca: Bottas Menginginkan Balapan yang Seru dengan Hamilton
Berbeda dengan Praveen, Debby mengakui lawan memang tampil lebih baik pada laga tersebut. Ia menilai Zheng/Chen punya taktik yang baik, terutama dalam hal servis.
"Lawan mengubah taktik di servis dan terima servis saja. Kalau Chen servis ke saya, arahnya jauh ke belakang. Tetapi kalau ke Praveen, servisnya tipis sekali di depan, hampir out, jadi susah untuk dikembalikan," jelas Debby.
Baca: Start dari Posisi Keempat, Rossi Kalem
"Di game ketiga sebetulnya kami sudah memagang kendali permainan. Zheng/Chen tadi mainnya lebih nekad, main pukul saja dulu, artinya tidak memikirkan apa-apa dulu," tambahnya.
Kekalahan tersebut menambah buruk rekor pertemuan Praveen/Debby dari Zheng/Chen. Tercatat, mereka tidak pernah menang dalam empat pertemuan terakhir di seluruh ajang.
Video: Verstappen Tercepat di Latihan Kedua GP Azerbaijan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News