Pasangan peringkat satu dunia ini hampir gagal mengemas kemenangan dua gim langsung, namun akhirnya sanggup mengejar ketertinggalan pada gim kedua dan mencatatkan skor 21-13, 22-20 dalam pertandingan babak 16 besar.
"Hari ini lawan bermain bagus, shuttlecock di sini sangat kencang jadi susah buat mengatur ritme permainan dan susah untuk dibawa reli," kata Fajar lewat pesan resmi PP PBSI di Jakarta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pasangan juara All England 2023 itu menceritakan kunci kemenangannya atas Andreas/Jesper terletak pada kemampuan mereka menjaga fokus permainan. Kondisi lapangan yang berbeda dibandingkan All England dua pekan lalu membuat mereka harus beradaptasi ulang.
Menurut Rian, perbedaan yang paling terasa pada shuttlecock yang lebih ringan sehingga butuh perhatian ekstra agar pukulan terkendali.
"Memang shuttlecock di sini bebeda sekali dengan di All England, jadi sulit sekali untuk diatur, tapi kami coba buat terus beradaptasi," Rian menjelaskan.
Meski bisa mengatasi kondisi teknis pada gim pertama, namun mereka dipaksa bekerja lebih keras pada gim kedua saat tertekan oleh duo Denmark yang mengontrol pertandingan sejak awal.
Setelah tertinggal 6-11, Fajar/Rian mendapat peluang emas mengejar poin dan berhasil unggul 12-11 untuk sementara. Setelah unggul pun duo Indonesia belum bisa bernafas lega karena Andreas/Jesper masih berusah melawan.
"Lawan juga tadi punya pukulan spekulasi yang bagus dan beberapa kali kami melakukan kesalahan sendiri," ungkap Fajar.
Sempat terlibat kejar mengejar poin hingga imbang pada match point 20-20, akhirnya Fajar/Rian mengamankan tiket perempat final berkat dua gim beruntun yang dipetik pada akhir pertandingan.
"Kami tadi lebih fokus di setiap pukulan, lebih safe dan berusaha tidak banyak mengangkat bola," kata Rian soal posisi kritis tersebut.