Wakil pertama Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi, harus mengakui keunggulan Lalinrat Chaiwan dengan skor 21-19 dan 21-17. Komang menilai gaya mainnya diantisipasi dengan baik oleh Chaiwan.
"Saya sudah merasa tampil maksimal. Tipe permainan saya dan tipe permainan dia itu masuk, saya kan tipenya menyerang sementara dia mainnya bola-bola drive cepat. Jadi apa yang saya lakukan, dia malah suka," ujar Komang.
Setali tiga uang, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, harus mengakui keunggulan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, dengan skor 21-11 dan 21-15. Meski telah mengantisipasi gaya main lawan, Ana/Tiwi malah kerap melakukan kesalahan sendiri.
"Kecewa pasti tidak bisa menyumbang angka untuk Indonesia. Tapi tidak apa-apa, ini proses kami belajar untuk lebih baik lagi," ujar Pratiwi.
"Mereka hari ini memang lebih siap, sudah mengantisipasi bola-bola kami. Sementara kami sebenarnya sudah antisipasi bola mereka juga tapi banyak kurang akurat jadinya malah mati sendiri," tandas Febriana.
Pada laga terakhir, Ester Nurumi Tri Wardoyo harus mengakui keunggulan Supanida Katethong. Ketegangan yang dirasakan Ester setelah timnya tertinggal 2-0 membuatnya tak bisa menampilkan performa terbaik.
"Tim sedang tertinggal 0-2, pasti sebelum masuk lapangan ada rasa tegangnya, tapi saat masuk lapangan sudah tidak tegang lagi. Malah saya bisa menampilkan yang cukup baik," pungkas Ester.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News