Terkait itu, Rehan/Lisa sebagai pemilik emas SEA Games 2023 mengaku tidak bisa lepas dari tekanan lawan di sepanjang pertandingan. Mereka gagal meredam serangan Toft/Graversen hingga akhirnya kalah dua gim langsung dalam tempo 37 menit.
"Pada laga ini, kami tertekan tidak bisa keluar dari tekanan lawan. Terlihat lawan bermain lebih nyaman. Kami seharusnya bermain lebih tenang, mengingat lawan sebenarnya memiliki banyak celah untuk diserang," ungkap Rehan seusai laga dalam rilis Tim Media & Humas PBSI.
Baca juga: Rehan/Lisa Disingkirkan Wakil Denmark, Ganda Campuran Tuan Rumah Habis
Rehan/Lisa seharusnya bisa mengatasi perlawanan ganda campuran ranking 44 dunia itu karena unggul di atas angin. Terlebih, Toft/Graversen merupakan peserta yang tampil dari babak kualifikasi. Namun, dukungan yang diberikan seisi Istora malah membuat Rehan/Lisa tampil penuh tekanan.
"Lawan bermain lebih lepas dan kami sebagai tuan rumah tekanannya sangat besar. Sekarang kami harus memandang bahwa semua lawan sama kekuatannya. Siapa pun lawannya, sekarang kondisinya semua hal bisa terjadi di atas lapangan," tutur Rehan.
Tren negatif ini lantas melecut Rehan/Lisa untuk mempersiapkan diri lebih matang di turnamen berikutnya. Sebab, perhitungan poin menuju Olimpiade Paris 2024 terus berjalan.
"Setelah tampil di turnamen ini, kami melihat ada beberapa evaluasi yang harus ditambah lagi. Kami harus mempersiapkan diri lebih siap lagi menghadapi turnamen ke depan," ujar Rehan.
"Kami harus bermain lebih siap lagi menghadapi turnamen berikutnya. Apa pun keadaanya kami harus lebih siap," timpal Lisa.
Sejatinya, pencapaian Rehan/Lisa ke perempat final sudah lebih baik karena tidak ada ganda campuran tuan rumah lain yang mampu melewati babak 16 besar Indonesia Masters 2024. Selain itu, Rehan/Lisa juga hanya melaju hingga babak 16 besar ketika mengarungi turnamen awal tahun sebelumnya, yakni Malaysia Open 2024 dan India Open 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News