Gregoria menerima kekalahannya dari Intanon. Ia pun mengaku terpancing permainan cepat pebulu tangkis peringkat keenam dunia itu dan juga sulit mengembangkan permainan sepanjang pertandingan.
"Game pertama saya terpancing permainan cepat lawan. Padahal itu tidak menguntungkan buat saya. Lawan sepertinya memang sengaja memancing saya. Akibatnya, pengembalian bola-bola saya banyak yang ‘out’ dan saya jadi sering melakukan kesalahan sendiri," ujar Gregoria.
"Pada game kedua, awalnya saya tidak bisa atur irama. Tapi di pertengahan, saat saya ketinggalan jauh, saya cuma berpikir bahwa saya tidak mau kalah begitu saja, pasti akan menyesal nanti. Setelah itu, saya coba atur irama, dapat poin, tapi tetap tidak bisa melewati lawan. Permainan saya kurang berkembang," tambahnya.
Gregoria memang kerap kesulitan menghadapi Intanon. Menurut statisik pertemuan BWF, keduanya sudah berjumpa tujuh kali. Namun, tidak ada satu pun pertemuan yang berhasil dimenangi Gregoria.
Terakhir kali, Gregoria menelan kekalahan dari Intanon pada ajang Malaysia Masters 2020. Pada saat itu, Gregoria kalah lewat rubber game 24-22, 19-21, 15-21 di babak pertama. (Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id