Tiket finalnya itu sendiri, Hendra/Ahsan rebut dengan mudah dari Han Chengkai/Zhou Haodong asal Tiongkok yang berusia lebih muda. Laga hanya berlangsung 29 menit ketika ditutup dengan skor 21-11 dan 21-17.
Berbicara lewat jumpa pers usai laga, Hendra/Ahsan mengaku tidak punya strategi khusus untuk mengalahkan Han/Zhou. Tapi menurut keduanya, laga menjadi lebih mudah karena lawannya sering melakukan kesalahan sendiri.
"Saya tetap bersyukur bisa melewati semifinal. Musuh sering melakukan kesalahan sendiri karena kami mencoba tampil menekan agar mereka tidak berkembang," kata Ahsan.
Baca: Indonesia Masters 2019: Tontowi/Liliyana Belum Terbendung
"Strategi kami juga kurang lebih sama seperti kemarin. Mungkin mereka tak nyaman karena kalah angin sehingga sering membuat kesalahan sendiri," timpal Hendra.Disinggung soal usia, Hendra/Ahsan mengklaim masih bugar bertanding hingga final karena intens menjaga fisik. Tapi, bisa lolos dari semifinal sudah melampaui dari target mereka.
Baca: Ahsan/Hendra Menang Mudah atas Unggulan Kedua Tiongkok
"Kami banyak latihan di gym jadi fisik tak masalah. Hasil ini memang melebihi target karena dari saya sendiri (mematok) semifinal," kata Hendra.
"Usia cuma angka. Paling kondisi fisik yang berubah. Tapi itu bisa diatasi dengan jaga pola tidur dan minum vitamin," timpal Ahsan menutup.
Selanjutnya pada final, Minggu 27 Januari, Hendra/Ahsan berpeluang bentrok dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Namun syaratnya, The Minions--julukan Kevin/Marcus wajib menang atas Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark).
Video: Jalur Profesional Duet Ahsan/Hendra
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News