Matsuyama/Shida yang berasal dari Jepang mengalahkan Greysia/Apriyani dengan skor 21-19, 21-19 dalam tempo 65 menit. Jalannya pertandingan memang tidak mudah bagi Greysia/Apriyani karena Matsuyama/Shida memiliki pertahanan yang kokoh.
"Kami pernah merasakan menang dan sekarang merasakan kalahnya, kami tidak kecewa dan tidak merasa sedih. Tapi kami ingin terus berjuang dengan maksimal di kemudian hari," kata Greysia seusai laga.
Greysia menjelaskan, laga mereka berlangsung seru namun melelahkan karena bermain reli yang menghabiskan tenaga. Bahkan pada gim pertama sempat terjadi reli terpanjang di turnamen BWF World Tour Super 1000 ini dengan 192 kali pukulan.
"Tadi sudah sangat ketat dan mereka jarang melakukan kesalahan, dan pukulan mereka juga jarang mati. Kami akui itu. Kalau reli panjang ya seperti gitu, sudah capek tapi harus selalu fokus dengan pukulan. Rasanya seperti mau pecah," timpal Apriyani.
Lagi-lagi faktor ketahanan mental menjadi poin penting yang harus diperbaiki oleh Indonesia. Berdasarkan pengakuan Greysia/Apriyani, kondisi fisik yang sangat prima menjadi salah satu hal penting yang perlu dimiliki ketika menghadapi ganda putri Jepang.
"Jepang itu lawan yang ulet, mereka bukan hanya kuat tenaga tapi juga mental. Kami secara fisik harus dalam keadaan yang benar-benar fit," tutup Greysia. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id