Menurut Rexy, para pebulu tangkis tunggal putra maupun putri Indonesia yang diturunkan dalam turnamen berhadiah US$750 ribu itu sebetulnya sudah memiliki skill dan tekhnik yang tidak jauh berbeda dengan pemain dunia lainnya. Namun, kendalanya tetap sama, yaitu hanya masalah mental.
"Masih sama, hanya kurang fighting spirit saja," ujar Rexy ketika ditanya awak media terkait bergugurannya nomor tunggal Indonesia pada Kamis (19/6/2014) di Istora Senayan, Jakarta.
Sebetulnya, sambung Rexy, berbagai upaya untuk meningkatkan para pemain tersebut sudah dilakukan. Beberapa di antaranya adalah dengan mendatangkan psikolog maupun menciptakan suasana yang baik antara pelatih dan pemain.
Namun, hal itu tidak akan efektif jika tidak diimbangi inisiatif pribadi tiap pemain.
"Percuma saja meskipun ada komunikasi yang baik antara pelatih dan pemain atau kita juga menggunakan psikolog. Yang terpenting adalah inisiatif kemenangan dari diri pemain itu sendiri," ujar Rexy
"Inisiatif seperti itu, belum saya lihat dari kualifikasi sampai sekarang," tambahnya.
Meski peningkatan prestasi belum didapat, Rexy mengaku tidak akan menyerah untuk memajukan bulu tangkis Indonesia. Ia siap memulai dari nol untuk kemajuan bulutangkis dimasa yang akan datang.
"Akan kami evaluasi besar-besaran tunggal putra dan putra putri kita setelah ini, pokoknya segala evaluasi akan kita mulai dari nol," tegas Rexy.
"Kita sudah fixed akan menggunakan pelatih Hendri Saputra. Tapi, kalau untuk Hendrawan masih kita bicarakan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
