Festival SenengMinton menghadirkan pembinaan olahraga usia dini dengan pendekatan edukatif dan menyenangkan, sekaligus menumbuhkan minat serta kecintaan anak-anak terhadap bulu tangkis. Gelaran di Magelang ini diikuti 480 siswa/siswi dari 16 Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Sebelumnya, Festival SenengMinton 2025 juga sukses bergulir di Kudus (23-24 Juni), Solo (23 September), Purwokerto (8 November), dan Semarang (20 November). Total peserta yang mengikuti ajang ini mencapai 2.266 anak.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menjelaskan bahwa Festival SenengMinton merupakan bagian dari strategi pembinaan usia dini untuk menjaga kesinambungan regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia. Dengan metode berbasis permainan yang menyenangkan, program ini diharapkan dapat menumbuhkan minat dan kecintaan siswa terhadap bulu tangkis sejak tahap awal.
"Regenerasi dan pembinaan atlet adalah proses jangka panjang yang tidak bisa diperoleh secara instan. Prosesnya harus dimulai secara konsisten sejak usia dini. Festival SenengMinton menjadi sarana pengenalan bulutangkis yang edukatif dan mudah diterima siswa, sehingga kecintaan pada olahraga dapat tumbuh lebih dahulu sebelum memasuki tahap latihan yang lebih serius," ujar Yoppy.
Ketua Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf, menyebut penyelenggaraan Festival SenengMinton di lima kota menuai animo positif dari peserta, guru, maupun orang tua. Hal ini menjadi angin segar yang melambungkan optimisme dalam menjaga mata rantai regenerasi atlet bulu tangkis khususnya di Jawa Tengah.
Menurut Basri, tingginya minat siswa menunjukkan bahwa pendekatan pengenalan bulu tangkis di tingkat sekolah dasar merupakan langkah yang efektif untuk menjangkau lapisan grassroot yang selama ini belum tersentuh pembinaan formal. Ia menilai, kehadiran festival juga bukan hanya membuka akses untuk mengenalkan bulu tangkis, tetapi juga untuk membuktikan kepada PBSI jika mata rantai regenerasi atlet di Jawa Tengah berada pada jalur yang tepat.
“Antusiasme para peserta untuk berkenalan dengan olahraga bulu tangkis sangat luar biasa. Ini merupakan impian kami, karena selama ini pembinaan dilakukan oleh klub, sekarang kami bisa menjamah banyak sekolah. Hal ini adalah kesempatan bagus untuk menjaring atlet berbakat sejak dini, karena kita berharap mata rantai regenerasi atlet bulu tangkis tidak terputus.
"Harapan kami, dari ribuan siswa yang telah menjajal permainan di Festival SenengMinton, banyak yang kemudian menekuni dunia bulu tangkis. Selanjutnya, kami akan lebih sering menggalakkan kegiatan seperti ini dan mendorong sekolah untuk menciptakan ekstrakurikuler bulu tangkis sehingga minat dan kemampuan siswa terakomodir,” ucap Basri Yusuf.
Festival SenengMinton Magelang 2025 menerapkan sistem perorangan dengan penilaian pemenang berdasarkan catatan waktu tercepat. Untuk peserta kelas 3, terdapat lima jenis rintangan yang terdiri dari Service to Target, Shuttle Run, Pyramid Shuttlecock, Throwing The Shuttlecock dan Zig Zag Run. Sementara, untuk peserta kelas 1 dan 2, tidak Service to Target ditiadakan.
Pada Service to Target, peserta melakukan service lurus dengan memasukkan shuttlecock ke dalam bidang target warna yang ditentukan. Shuttle Run berlari dari titik tengah mengambil kok, kemudian memindahkan ke sisi seberangnya, siswa berhasil menyelesaikan rintangan ialah yang berhasil memindahkan semua kok. Pyramid Shuttlecock, menyusun kok berbentuk piramid sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.
Sementara, Throwing The Shuttlecock melempar kok ke dalam lubang target. Zig Zag Run berlari melalui halang rintang secara zig zag. Usai menyelesaikan seluruh perlombaan tersebut, peserta harus menekan tombol timer selesai. Masing-masing permainan dirancang untuk melatih motorik, koordinasi, serta mengenalkan dasar-dasar teknik bulutangkis dalam bentuk permainan yang menyenangkan.
Setiap sekolah mengirimkan 6 siswa kelas 1 yang terdiri dari 4 putra dan 2 putri. Sedangkan untuk kelas 2 terdapat 10 peserta tiap sekolah dengan komposisi 6 putra dan 4 putri. Pada kategori kelas 3, per sekolah mengirimkan 14 siswa yang terdiri dari 8 putra dan 6 putri.
Semangat Menularkan Kecintaan Bulu Tangkis
Semangat juang juga ditunjukkan SDN Kemirirejo 1 yang membawa 30 siswa untuk ikut dalam Festival SenengMinton 2025. Guru Olahraga SDN Kemirirejo 1 Zenuwardiyanto menuturkan proses pengenalan bulu tangkis di sekolah mendapat sambutan positif dari para siswa. Meski belum memiliki ekstrakurikuler bulu tangkis, Zenu berharap anak didiknya lebih mendapat motivasi untuk menekuni olahraga tepok bulu hingga bergabung dengan klub.
"Bulu tangkis merupakan hal yang baru di sekolah kami. Sewaktu kami umumkan ada informasi tentang Festival SenengMinton, ternyata pendaftarnya banyak sekali, kemudian kami lakukan seleksi. Lalu kami mencoba giat berlatih, bahkan mereka berinisiatif membawa raket sendiri untuk bermain di sekolah. Alhamdulilah, para siswa bisa melakukan yang terbaik. Semoga banyak siswa semakin tertarik bermain bulutangkis. Terima kasih Djarum Foundation, ini kesempatan berharga bagi sekolah kami untuk bisa mengikuti Festival SenengMinton," kata Zenu.
Motivasi tinggi pun ditunjukkan siswi SDN Magelang 6, Amelisa Candra Kirani ketika menjadi yang tercepat untuk kategori kelas 3 putri dengan catatan waktu 00:55.77. Rupanya, Amel tertarik pada olahraga bulu tangkis sejak TK setelah melihat sang kakak berlatih dengan giat.
"Senang bisa ikut lomba di Festival SenengMinton, ada lari zigzag, menyusun shuttlecock, dan yang paling aku suka Service to Target. Aku merasa percaya diri saat servis karena sering bermain bulu tangkis dengan kakak. Dulu aku lihat kakak main badminton dan sepertinya seru, lalu aku suka. Cita-citaku jadi atlet badminton dan masuk pelatnas," ucap Amel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News