Pasangan peraih medali emas SEA Games 2021 itu angkat koper dari turnamen BWF Super 1000 tersebut seusai menyerah dari wakil Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor identik 13-21, 13-21.
Pada laga di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (16/6) ini, pasangan berakronim Prifad itu mengungkapkan bahwa mereka tidak bermain maksimal. Runner up Indonesia Masters 2022 itu tidak mampu mengeluarkan permainan terbaik seusai menyerah dalam tempo 1 jam 1 menit.
"Bersyukur kami bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera kendati hasilnya tidak maksimal. Kami menilai lawan hari ini lebih punya banyak pengalaman. Kami kesulitan untuk mendapatkan poin demi poin di laga ini. Harus lebih konsisten dan lebih fokus lagi ke depannya," ungkap Fadia.
Kekalahan ini sejatinya sangat disesali oleh juara Singapore Open 2022 itu, mengingat keduanya tampil di hadapan publik sendiri. Pada awal tampil di turnamen BWF Super 1000, keduanya bertekad untuk memberikan akhir manis buat pendukung di Istora Senayan, Jakarta.
Sayang penampilan juara Malaysia Open 2022 itu tidak maksimal sehingga harus angkat koper di babak perempat final.
"Terlepas dari hasil di sini, kami akan saling menguatkan lagi satu sama lain. Kami harus menjadi seorang pemenang yang punya mental bertanding sangat baik," kata Apriyani.
"Kami akan berproses membenahi beberapa faktor mulai dari teknik di dalam serta di luar lapangan," tambah Apriyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id