Bertanding di St. Jakobshalle, Basel, Rabu 23 Maret, Jojo--sapaan Jonatan tampil sangat nyaman ketika menghadapi Rouxel yang berasal dari Prancis. Dia terus mengungguli perolehan poin, baik pada game pertama maupun game kedua.
"Pertama, puji Tuhan hari ini di babak pertama bisa diberikan kemenangan. Tidak mudah karena sudah dua minggu lebih kami di Eropa dan saya sempat kena covid-19 juga di Jerman," kata Jojo mengomentari kemenangannya atas Rouxel seperti dikutip dalam rilis Humas PBSI.
Sebelum tampil di Swiss Open, Jojo memang sempat istirahat selama dua hari dan membuat staminanya menurun. Atas dasar itu, Jojo pun memutuskan untuk kembali berlatih agar lebih prima menghadapi pertandingan selanjutnya.
Pencapaian ke perempat final All England pekan lalu diakui Jojo sebagai pelajaran berharga untuk mengarungi Swiss Open. Sebab, dia jadi tahu letak kekurangan yang perlu dibenahi.
"Banyak pengalaman yang bisa saya ambil dari All England. Di Swiss ini, saya lebih fokus ke perbaikan faktor non-teknis. Bagaimana cara berpikir, ketenangan, dan mental agar bisa mengeluarkan semua kemampuan di lapangan. Kalau teknis, sepertinya sudah oke semua," tutur Jonatan.
Jojo juga tidak menampik bahwa dirinya memasang target juara di Swiss Open. Namun dia mengaku tidak terlalu ambisius atau lebih memilih mencapai target tersebut dengan menikmati pertandingan satu demi satu.
"Pastinya mau main yang terbaik, tapi di sini banyak pemain bagus juga. Saya mau fokus satu demi satu dulu. Saya kurang bisa menikmati pertandingan saat laga terakhir di All England sehingga strategi tidak berjalan. Nah, di sini, saya mau coba (tampil) lebih nyaman," pungkasnya. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
