Jika bermain di Indonesia, Nehwal selalu mendapat dukungan dari penonton yang hadir langsung di Istora Senayan, Jakarta. Hal itu dirasa sangat positif baginya dirinya mengingat ia sedang berjuang untuk menjadi yang terbaik di dunia.
Istora Senayan pernah menjadi tempat bersahabat bagi Nehwal kala gelaran Indonesia Open 2009, 2010, dan 2012. Kala itu ia sukses menjadi juara tunggal putri di Indonesia, di mana ia dielu-elukan oleh suporter Indonesia karena dianggap berhasil memutus hegemoni Tiongkok di sektor tunggal putri.
Baginya, menjadi juara dunia tahun ini tak mustahil. Itu mungkin saja terjadi karena ia bermain di Indonesia yang ia akui sangat bersahabat dengan dirinya. Tiga gelar Indonesia Open menjadi bukti sahih mengapa Indonesia bisa menjadi tempat yang "baik" untuk dirinya.
"Bermain di Indonesia sangat menyenangkan, suporter juga sangat luar biasa. Saya rasa ini bagus, Indonesia selalu menguntungkan saya," ujar Nehwal kepada wartawan selepas ia lolos ke babak perempat final Kejuaraan Dunia, Kamis (13/9/2015).
Namun, dirinya sendiri sampai saat ini masih enggan membicarakan soal gelar juara dunia. Ia beralasan bahwa dirinya akan fokus satu-satu menyelesaikan pertandingan. Terlebih, ia mengaku cederanya belum sembuh 100 persen dan masih harus bermain sambil menahan rasa sakit.
"Saya tidak mau membicarakan masalah menjadi juara, saya hanya ingin fokus. Apalagi saya masih merasakan sakit akibat cedera. Memang sejauh ini sudah lebih baik, tapi saya main sambil menahan rasa sakit," papar Nehwal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
