Laga di game pertama berlangsung cukup seru, dimana kedua pasangan saling berebut poin. Greysia/Rosyita bahkan sempat memimpin 13-11. Namun, Chen/Jia yang terus menekan pertahanan Greysia/Rosyita mampu membalikkan keadaan dan menang 21-16.
Chen/Jia yang terus menerapkan pola permainan menekan membuat Greysia/Rosyita kewalahan. Alhasil, wakil Tanah Air tersebut tak mampu berbuat banyak di game kedua dan kalah telak 7-21.
(Baca: Langkah Greysia/Rosyita Terhenti di Semifinal)
“Sejak game pertama kan cari poin nggak mudah, butuh reli diatas 10 pukulan, butuh fokus lebih. Ini bukan masalah fisik karena semalam main rubber game. Tetapi konsentrasinya yang tidak tahan. Lawan tidak akan memberi kemenangan begitu saja, namanya bertanding ya harus ada perjuangan,” ujar Eng Hian yang mendampingi Greysia/Rosyita, dilansir Badmintonindonesia.org, Sabtu (11/2/2016).
“Yang saya mau lihat itu bagaimana sih mereka mencari solusi di lapangan? Kalah atau menang itu hanya hasil akhir, yang penting prosesnya. Bisa menang bagaimana? Kalau kalah pun bagaimana kalahnya?” tambah peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.
“Sebagai seorang pemain pelatnas utama, menyerah begitu saja tidak dapat diterima. Seharusnya mereka bisa mencari jalan keluar, ini bukan hanya untuk Greysia ya, tetapi semuanya,” ucap Eng.
Dengan hasil ini, maka sektor ganda putri Indonesia belum berhasil mengirim wakil ke final. Baru satu wakil Indonesia yang lolos ke babak final yaitu Tommy Sugiarto. Masih ada satu harapan lagi lewat pasangan ganda putra Berry Angriawan/Hardianto yang akan bertanding melawan Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan)
Video: Houston Rockets Kalahkan Charlotte Hornets 107-95
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News