Menukil babak semifinal U-19 Putra pada Sabtu (20/9), PB Djarum A melenggang ke partai puncak usai menaklukkan Banthongyord dengan skor 3-1. Masing-masing poin PB Djarum A saat itu dipersembahkan oleh Raditya Bayu Wardhana, Yarits Al Kaaf Rengganingtyas dan Alexius Ongkitama Subagio/Aquino Evano Kennedy Tangka.
"Saya bersyukur karena kerja keras kami terus membuahkan hasil positif hingga babak semifinal. Semoga besok kami bisa memberikan kemampuan terbaik dalam setiap perebutan poin di pertandingan final. Jaya Raya lawan yang sangat kuat dan kami sudah pernah melawan mereka pada Polytron Superliga Junior 2023 dan 2024. Tapi, kami tetap optimistis mampu meraih kemenangan dan kembali mempertahankan Piala Liem Swie King," kata Raditya yang juga kapten tim putra PB Djarum A U-19.
Di semifinal lainnya, PB Jaya Raya sukses menggagalkan skenario all PB Djarum final setelah menumbangkan PB Djarum B lewat pertarungan empat partai yang berakhir dengan skor 3-1. Tunggal pertama Jaya Raya, Denis Azzarya masih terlalu tangguh bagi Calvin Kennedy Chendrawinata dan hanya butuh dua gim langsung dengan skor 21-14, 21-8.
Tertinggal di partai pertama, tim tuan rumah membuat kedudukan kembali imbang 1-1 berkat kemenangan 22-20, 21-16 yang diraih ganda Ghian Rizqy Sofyan/Ikhsan Lintang Pramudya atas pasangan Akmal Nurrahman/Revand Harianto. PB Jaya Raya memperlihatkan dominasi mereka sekaligus menuntaskan perlawanan PB Djarum B di partai tunggal kedua Maharishiel Timotius Gain dan ganda kedua Muhammad Vito Annafsa/Yugo Alvaro Gunawan.
Sementara itu, aksi saling jegal terjadi di semifinal U-19 Putri saat PB Djarum A berebut satu tempat di final melawan saudara sendiri, yakni PB Djarum B. Kekuatan setara yang dimiliki kedua tim menciptakan pertarungan sengit sejak partai pertama.
Daya juang tinggi diperlihatkan Ni Ketut Winda Suryaningtias dengan memaksa Christabel Callista Purwanto memainkan rubber game dan mencuri kemenangan 10-21, 21-19, 22-20 untuk PB Djarum B. Pertarungan panjang yang harus memakan waktu 1 jam 3 menit terjadi di partai kedua dan kali ini kemenangan menjadi milik PB Djarum A. Pasangan Selsi Josika/Yasintha Ristyna Putri menumbangkan ganda Adelia Nirul M./Salsabila Zahra Aulia 19-21, 21-9, 21-17.
PB Djarum A akhirnya bisa memastikan melaju ke final Polytron Superliga Junior 2025 setelah meraih kemenangan di partai ketiga dan keempat yang disumbangkan Jolin Angelia dan ganda Atresia Naufa Candani/Aurelia Syakira Putri.
Banthongyord yang hanya mengirimkan dua tim di Polytron Superliga Junior 2025 masih menyisakan satu harapan menjadi juara dari sektor U-19 Putri. Skuad yang dikomandoi Anyapat Phichitpreechasak ini akan tampil di laga puncak setelah menang tiga partai beruntun melawan wakil Amerika Serikat, Global Badminton Academy.
Anyapat yang juga sukses membuka keunggulan 1-0 timnya ketika menaklukkan Audrey Chang dengan skor 21-18, 21-14 dalam tempo 31 menit. Penampilan superior lantas diperlihatkan Pimchanok Sutthibiriyakul ketika meraih kemenangan straight game atas Annie Meng dengan skor 21-13, 21-16.
Tunggal ketiga klub asal Thailand itu, Nuttaporn Sangthai masih terlalu tangguh bagi Jasmine Yeung dan bisa mengunci kemenangan dengan skor 21-11, 21-14. Keberhasilan mencapai final membuat Banthongyord akan meladeni tuan rumah PB Djarum A dalam perebutan Piala Susy Susanti.
“Kami menjadi satu-satunya wakil Banthongyord yang sanggup melangkah ke final Polytron Superliga Junior 2025. Namun, saya bertekad untuk bisa mengulang pencapaian dua tahun lalu saat menjadi juara di U-17 Putri. Sekarang, dengan komposisi tim yang sama, kami yakin mampu mengalahkan PB Djarum A dan membawa pulang Piala Susy Susanti,” ucap Anyapat.
Sementara itu, perebutan tiket ke final Polytron Superliga Junior 2025 di kategori U-13 menyajikan aksi-aksi impresif di semifinal Putra dan Putri. Di sektor U-13 Putra, PB Taqi Arena menjadi tim pertama yang memastikan lolos ke fase puncak.
Klub asal Bandung, Jawa Barat tersebut meraih kemenangan meyakinkan 3-0 melawan PB Talenta Manado. Pemain tunggal Aditya Naufal Alfaris menyumbang poin pertama karena berhasil menang dua gim langsung 21-11, 21-7 melawan Keith Ezequiel Lincoln Sumarauw.
Tunggal kedua yang diturunkan PB Taqi Arena, M. Fawwas Rafisqy Al Hilaly, juga berhasil memperbesar keunggulan menjadi 2-0 setelah menang cepat di laga berdurasi 24 menit dan skor 21-14, 21-16.
Michael Angello Benfino Teti yang turun di tunggal ketiga tampil sebagai pemain penentu kemenangan PB Taqi Arena atas PB Talenta Manado. Ia tidak mengalami banyak kesulitan dan menghentikan perlawanan Geralldy Mananggel 21-10, 21-15.
Di semifinal U-13 Putra lainnya, PB Jaya Raya Solo juga menuai kemenangan telak 3-0 saat berhadapan kontra PB Champion Kudus. Poin pembuka Jaya Raya Solo dikemas Shiddiq Alfarizi Fahrin usai menang straight game 21-13, 22-20 melawan Naufal Rasyid Adz Dzaki.
Di tunggal kedua, giliran Alvian Ditya Ainurrochman yang menggandakan keunggulan Kota Bengawan 2-0 setelah menang mudah 21-8, 21-9 atas La Ode Muhammad Ahsan Kamil.
Pada partai ketiga, PB Champion Kudus yang diwakili Muhammad Alif Kaysha Nasrullah sempat membuka asa timnya meraih kemenangan di gim pertama. Namun, tunggal ketiga Jaya Raya Solo, Yafi Akhtartsany Sedayu sanggup membalikkan keadaan dan menang 19-21, 21-19, 21-15 dalam pertandingan selama 51 menit. Skor pun 3-0 untuk PB Jaya Raya Solo. Di partai final esok hari, Jaya Raya Solo akan menjadi penantang Taqi Arena memperebutkan Piala Tontowi Ahmad.
"Senang banget bisa membantu tim lolos ke final dan ingin menjadi juara. Apalagi baru tahun ini ada kategori U-13, saya ingin mengantarkan PB Jaya Raya Solo menjadi klub pertama yang memenangi Piala Tontowi Ahmad. Kami tentu akan berusaha keras di setiap perebutan poin dan tidak melakukan banyak kesalahan sendiri di final nanti melawan PB Taqi Arena," kata Yafi.
Beralih ke semifinal U-13 Putri Polytron Superliga Junior 2025, PB Champion Klaten memenangi pertarungan empat match dengan kemenangan 3-1 saat bertemu Jaya Raya Solo. Griselda Galafreya Naashir membuka keunggulan 1-0 Champion Klaten lewat penampilan impresifnya melawan Nizma Qothrunadda Anako dalam dua gim dengan skor akhir 21-7, 21-12. Skuad asuhan Aditya Sindoro memperbesar keunggulan menjadi 2-0 saat Neisya Syaza Vardian mengatasi perlawanan Kayla Gifta Maulida dengan skor 21-16, 11-21, 21-16.
Di laga ketiga, Jaya Raya Solo berhasil memperkecil ketinggalan 1-2 berkat kemenangan yang diberikan Adzana Oktora Maurennisyaqilla Sugianto saat menekuk Vanezya Artha Nafasta dengan skor 18-21, 18-21. Namun, asa Adzana dkk. untuk menyamakan kedudukan padam di match keempat. Duet Adelia Alya Shakila/Nizma Qothrunadda Anako takluk di tangan pasangan Champion Klaten, Griselda Galafreya Naashir/Neisya Syaza Vardian dua gim langsung (21-11, 21-15).
"Saya sudah berusaha maksimal tapi lawan bermain lebih bagus. Beruntung di pertandingan lain teman-teman bisa menang sehingga tim kami tetap lolos ke final Polytron Superliga Junior 2025. Saya tentu akan berusaha lebih keras lagi supaya dapat memberikan poin buat tim jika dipercaya kembali bermain di final besok," kata Vanezya, pemain tunggal kedua PB Champion Klaten.
Pertandingan semifinal U-13 Putri Polytron Superliga Junior 2025 yang bergulir di lapangan berbeda mempertemukan KayP1 Champion Academy versus Taqi Arena. KayP1 Champion Academy meraih hasil positif di partai pertama lewat kemenangan dari Fadya Jauhara Zahrani atas Gracela Candrepha Utami dengan skor 22-20, 21-12. Akan tetapi, keunggulan itu tidak bertahan lama karena Taqi Arena mampu membalas dan membalikkan keadaan di tiga laga berikutnya.
Klub asal Bandung tersebut melenggang ke final lantaran bisa mendulang tiga poin beruntun dari tunggal kedua Berliana Rahma, tunggal ketiga Rayya Aqila Qaireen, dan ganda pertama Berliana/Vania Dwi Yanti. Di pertandingan puncak, Taqi Arena akan menantang kekuatan Champion Klaten dalam perebutan Piala Liliyana Natsir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id