Menurutnya, tidak selamanya kegagalan tim Thomas dan Uber Indonesia disebabkan oleh para pemain. Ada dua faktor lain yang juga menjadi sorotan PBSI, khususnya masalah asupan nutrisi dan pembinaan psikologis.
"Sampai saat ini asupan makanan yang kita berikan cenderung hanya untuk program atasi kegemukan. Tapi kalau tidak ada fat (lemak) yang diperlukan untuk energi percuma juga," ujar Rexy usai jumpa pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Selasa (27/5/2014).
Selain itu, ia juga menganggap penting adanya pembinaan psikologis di dalam Pelatnas, karena hal itu berpengaruh besar terhadap mental pemain ketika bertanding.
"Sebetulnya kami sudah punya psikolog, namanya Pak Amran, tetapi program ini kemarin tidak berjalan. Pak Amran masih sering dipakai Satlak Prima. Mudah-mudahan kedepannya saya harap bisa berjalan rutin," tutup Rexy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News