Bertanding di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, Minggu 28 Agustus, The Daddies--julukan Ahsan/Hendra kalah dengan skor 19-21, 14-21 setelah bertanding selama 40 menit. Mereka sempat tampil meyakinkan, tapi gagal mempertahankan keunggulan.
Ahsan/Hendra sejatinya mampu mendominasi perolehan poin pada gim pertama. Namun ketika menginjak angka 18, torehan poinnya mandek dan langsung disalip Chia/Soh yang meraup lima poin secara beruntun untuk membalikkan keadaan merebut gim pertama.
Pada gim kedua, permainan Ahsan/Hendra mengendur. Mereka beberapa kali gagal menembus pertahanan rapat Aaron/Soh yang akhirnya menjadi bumerang dengan melakukan banyak kesalahan sendiri. Menanggapi kekalahan ini, The Daddies tetap kompak bersyukur.
"Saya dan Koh Hendra tetap mengucap syukur Alhamdulillah sudah bisa menyelesaikan pertandingan ini walaupun hasilnya bukan yang diharapkan. Kami juga mengucapkan selamat kepada pasangan Malaysia sudah menjadi juara dunia," kata Ahsan seusai laga dalam rilis tim Media dan Humas PBSI.
"Di awal gim pertama itu mereka mainnya coba mengadu dengan kami. Main cepat tapi tidak berhasil. Setelah itu, mereka mengubah menjadi lebih pasif dan banyak menunggu. Kami malah kesusahan dan tidak siap dengan serangan balik mereka. Hari ini kami akui mereka bermain sangat rapat dan tidak banyak mati sendiri," timpal Hendra.
Meski hanya meraih perak, pencapaian Ahsan/Hendra merupakan yang terbaik dari semua wakil Indonesia yang tampil di Kejuaraan Dunia BWF. Selain mereka, terdapat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang harus puas mendapat perunggu setelah ditaklukkan The Daddies pada semifinal. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News