Adalah Kodai Naraoka asal Jepang yang bakal menjadi lawan Ginting dalam laga penentuan juara tersebut. Mereka berdua belum pernah saling bentrok pada laga sebelumnya, tapi Ginting cukup diunggulkan karena berstatus sebagai unggulan keempat.
"Untuk menghadapi pertandingan lawan Kodai di final, saya coba lihat rekaman videonya. Ini juga karena pertemuan pertama saya, jadi belum tahu permainan dia seperti apa. Yang pasti, saya diskusi juga bersama pelatih untuk menerapkan strategi seperti apa. Semoga saya bisa bermain dengan baik," tutur Ginting dalam rilis Humas & Media PP PBSI.
Naraoka yang berada di peringkat ke-43 dunia sempat mendepak Zhao Jun Peng dari peta persaingan di babak semifinal. Selain itu, dia juga sempat mengalahkan Jonatan Christie di babak kedua dengan skor 7-21, 21-18, 21-15.
Sementara itu, Ginting lolos dari babak empat besar usai menundukkan wakil tuan rumah sekaligus juara dunia 2021, Loh Kean Yew, dengan skor 21-17, 21-14 dalam durasi 37 menit.
"Memang pertandingannya cukup ketat, terutama di gim pertama. Saya sempat ketinggalan. Namun, setelah itu saya mencoba untuk meningkatkan ritme permainan dan lebih sabar lagi dalam menyerang," kata Ginting.
Kunci keunggulan Ginting atas Loh dengan menghalau kecepatan dan serangan tajam lawannya yang ia nilai membahayakan. Pada dua pertemuan sebelumnya, Ginting kalah dari Loh di ajang Piala Thomas 2022 dan Indonesia Masters 2014.
"Strategi saya mencoba untuk menyerang duluan dan memegang kendali permainan di depan net. Dari situ, Loh juga kurang bisa menerapkan permainan menyerang yang menjadi senjatanya selama ini. Saya pun lebih sabar dan tenang juga," tutup Ginting. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News