Saat ini Indonesia tak seperti negara tetangga Thailand yang memiliki beberapa pemain rangkap. Kevin Sanjaya Sukamuljo sempat merangkap bermain di ganda campura dengan Masita Mahmudin pada 2013 lalu, namun kini ia kembali fokus dengan Marcus Vernaldi Gideon di ganda putra.
Kurangnya pemain rangkap itulah yang membuat Sekjen PBSI berencana menghidupkan lagi pemain rangkap. Walau diakui Budi--sapaan akrabnya--saat ini pemain rangkap baru akan diterapkan di pelatnas muda (pratama).
"Kalau cermati pemain Indonesia dulu memang banyak pemain rangkap. Tapi belakangan spesialisasi dan eranya sekarang mulai ada perubahan," tutur Budi saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Tapi yang paling tahu atlet kan pelatihnya. Saat ini, kita mulai coba pemain rangkap di Pratama. Kita akan lihat dan evaluasi lagi nanti hasilnya," sambung Sekjen PBSI tersebut.
Padahal jika dicermati, bermain rangkap bisa mendapatkan beberapa keungungan bagi pemain dan federasi. Selain bisa membantu membentuk mental dan skill serta jam terbang bertanding di kondisi yang berbeda, pemain rangkap tentunnya bisa meminimalisir biaya pengiriman atlet ke suatu event.
Video: Thomas Lebas Juara Umum Tour de Flores 2017
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News