“Perjalanan ke Olimpiade Paris membutuhkan peta jalan dan program yang jelas supaya kita bisa menaikkan peringkat dan memasukkan sebanyak mungkin atlet Indonesia ke olimpiade. Ini adalah fokus PBSI saat ini," kata Manager Tim AdHoc PBSI Armand Darmaji di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin 8 Januari 2024.
Di struktur organisasi tim, terdapat nama Ricky Subagja. Peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 ini menjadi wakil manager tim. Lalu ada pula nama sesepuh legenda bulu tangkis, Rudi Hartono dan Christian Hadinata. Rudi masuk menjadi dewan penasihat. Adapun Christian menjadi Direktur Tehnik.
Kemudian para peraih emas olimpiade juga turun sebagai mentor. Mereka adalah Taufik Hidayat sebagai mentor tunggal putra; Susi Susanti di tunggal putri; Candra Wijaya di tunggal putra; Greysia Polii di ganda putri; serta Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad di ganda campuran.
“Sebagai mentor, saya menempatkan diri sebagai teman bicara, teman ‘curhat’ bagi adik-adik. Bulu tangkis adalah permainan individual. Beban memang terasa langsung. Saya harap sebagai teman mengobrol, mereka merasa ada teman untuk sharing dan bisa bermain lebih lepas,” kata Owi, panggilan akrab Tantowi Ahmad.
Sementara itu, Armand mengakui jika prestasi buruk di Asian Games menjadi faktor pembentukan tim ini. "Tim ini sebenarnya sudah ada sejak 2021. Namun karena hasil di Asian Games, maka dilakukan perkuatan dengan menggandeng para profesional. Ketum PBSI lalu menunjuk Sekjen PBSI Komjen Fadil Imran sebagai ketua tim," ujarnya.
Selain soal teknis, ada pula nonteknis yang menjadi perhatian tim. "Kami akan mengoptimalkan pemanfaatan fungsi-fungsi pendukung, seperti sport science, performance analysis, database, dan psikologi olahraga. Tim ini lengkap dan diisi oleh orang-orang profesional di bidangnya,” kata Armand.
Direktur Teknik Christian Hadinata mengatakan pihaknya masih fokus untuk memasukan atlet sebanyak-banyaknya di olimpiade hingga batas akhir penentuan poin pada April 2024 nanti.
“Dari sekarang sampai April masih ada sejumlah turnamen penting untuk meningkatkan peringkat atlet. Ini membutuhkan strategi jitu untuk menambah jumlah atlet yang bisa masuk ke Paris. Di sinilah pentingnya metode latihan, sport science, pendampingan psikologi, gizi, dan masih banyak lagi,” papar Christian.
Koordinator tim psikologi, yang juga Ketua Ikatan Psikologi Olahraga, Lilik Sudarwati, mengatakan penguasaan keterampilan mental sangat dibutuhkan bagi atlet untuk dapat tampil optimal.
"Kami untuk membantu atlet memaksimalkan potensi yang mereka miliki dan mendampingi setiap proses yang mereka jalani. Kami berupaya menciptakan lingkungan yang sehat, solid, dan sportif yang menunjang pencapaian tujuan di Olimpiade Paris 2024,” ujar Lilik.
Terpisah, Ketua Tim AdHoc PBSI Fadil Imran mengatakan tim ini merupakan kumpulan orang-orang yang ahli di bidang mereka. "Semangatnya itu guyub. Gotong royong merupakan ciri khas bangsa Indonesia," ujarnya. (Ars)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News