dok. istimewa
dok. istimewa

Enam Parameter Fisik yang Harus Dimiliki Atlet Nasional Bulu Tangkis

05 November 2014 14:20
medcom.id, Jakarta: Demi meningkatkan kualitas para pebulu tangkis, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan menerapkan program Enam Parameter Fisik Nasional Kelompok Usia U-17 dan U-19. Parameter ini merupakan standar baku yang nantinya digunakan sebagai kriteria seorang atlet untuk masuk Pelatnas Cipayung. Standar nasional ini diharapkan menjadi acuan untuk pembinaan di klub sehingga tercipta keseragaman standar fisik ideal seorang atlet bulu tangkis.
 
Seperti dijelaskan Kepala Bidang Pengembangan Basri Yusuf, parameter fisik dapat diukur dari enam jenis test, yaitu VO2 Max yang mengukur ketahanan (endurance), Court Agility yang mengukur kecepatan, Vertical Jump yang mengukur kekuatan, Skipping Rope yang mengukur koordinasi gerakan kaki dan tangan, Sit Up yang mengukur core stability serta test Push Up untuk mengukur kekuatan.
 
Meskipun keenam parameter ini sangatlah penting untuk menunjang prestasi seorang pebulu tangkis, namun tiap tes memiliki bobot berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan dan karakter permainan di bulu tangkis.

VO2Max memiliki bobot terbesar yaitu 40 persen, ini menunjukkan bahwa ketahanan punya peran penting bagi seorang pebulu tangkis. Disusul dengan court agility sebesar 15 persen, skipping rope 15 persen, vertical jump 10 persen, sit up dan push up masing-masing 10 persen.
 
“PP PBSI telah membuat satu sistem dan struktur di dalam pelatnas dan luar pelatnas (klub). Selama ini kriteria masuk pelatnas kan masih belum ada standarnya, sekarang kita sudah punya satu patokan,” kata Basri Yusuf, Kepala Bidang Pengembangan PP PBSI.
 
"Dengan adanya parameter fisik ini, artinya program PP PBSI sudah lebih ter-planning dan sudah ada sistem serta metode baku. Kami juga berkaca dari kemajuan negara-negara lain yang sudah lebih dulu menerapkan hal ini. Jadi bukan cuma soal latihan, tapi kami mulai memanfaatkan teknologi berupa sport science yang terintegrasi," tambah Basri.
 
Enam parameter ini akan diterapkan di ajang Junior Master 2014 yang merupakan salah satu wadah pencarian bibit-bibit muda berbakat yang rutin diselenggarakan PBSI setiap akhir tahun. Junior Master merupakan kejuaraan invitasi yang bertujuan mengobservasi atlet-atlet muda kelompok usia U-17 dan U-19 dengan bobot penilaian kemampuan teknik sebesar 50 persen, 30 persen hasil test fisik, serta penilaian panelis sebesar 20 persen.
 
“Kalau melihat hasil test fisik pada Junior Masters 2013, ada pemain yang kuat di VO2Max saja, padahal semua kriteria lain juga penting buat seorang pebulu tangkis. Kami berharap dengan adanya parameter ini, semua bisa dipenuhi atlet walaupun fisik hanya memiliki bobot 30 persen, lebih kecil dari teknik yang 50 persen,” kata Achmad Budiharto, Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI. (PBSI)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RIZ)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan