Torehan buruk tersebut coba dievaluasi Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI). Enam wakil Indonesia yang lolos ke World Tour di Guangzhou harus terhenti di babak penyisihan grup.
Termasuk sektor ganda putra yang menjadi andalan utama meraih gelar di ajang tersebut. Ganda putra gagal meloloskan pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo karena Marcus mengalami cedera.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Memang penampilan atlet kami belum maksimal. Jadi memang ada beberapa, yang pertamanya penampilan bagus setelah itu tengah-tengah silang," ujar Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti kepawa awak media, Sabtu 15 Desember.
"Kalau Marcus memang ada cedera sedikit. Kami juga tidak memaksakan takutnya bertambah parah. Lebih baik kami siapkan untuk pertandingan selanjutnya saja," sambungnya.
Sementara, sektor tunggal putra yang diharapkan juga bisa memberikan kejutan harus pulang dengan tangan hampa. Andalan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, dinilai Susy bermain jauh dari performa terbaiknya.
"Mungkin karena padatnya turnamen. Bukannya kami mengambinghitamkan, tapi ada baiknya BWF juga mendengar masukan dari pemain. Kami sebagai pengurus keberatan jika terlalu diporsir. Apalagi untuk pemain yang peringkatnya jauh di atas, diwajibkan mengikuti 12 pertandingan. Tidak boleh tidak hadir, jika tidak hadir denda 5 ribu dollar," tuturnya.