Dalam sambutannya, Gatot menyampaikan permohonan maaf karena Menpora RI Imam Nahrawi berhalangan untuk menghadiri pembukaan Munas PBSI, karena di saat yang bersamaan sedang berlangsung partai final sepak bola Liga Santri Nasional di Yogyakarta.
"Pak Menpora berpesan agar tidak ada kegaduhan selama proses munas, terutama saat memilih ketua umum PBSI periode 2016-2020 sehingga berjalan dengan baik, dan lancar," kata Gatot, dalam sambutannya menyampaikan pesan Menpora kepada pserta yang hadir.
Gatot berharap acara Munas PBSI berjalan baik dan lancar, mulai pembukaan hingga penutupan. Ini sesuai dengan tema Munas PBSI yakni "Dengan Landasan Yang Kokoh dan Soliditas Tinggi". "Yang paling penting adalah menjaga ketenangan dan soliditas. Kami harap PBSI Pusat memperhatikan Pengprov maupun Pengcab di daerah, sehingga tidak hanya saat Munas seperti ini saja ada perhatian kepada mereka," ujarnya.
Menurut Gatot, peran PBSI terhadap bangsa sangat bagus. Ini dibuktikan dengan prestasi yang diraih pasangan ganda bulutangkis Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir meraih medali emas pada Olimpiade Rio 2016.
"Ke depan tuntutan akan semakin banyak, bahkan penilaian dari publik terhadap prestasi bulu tangkis Indonesia sangat tinggi. Untuk itu, PBSI harus benar-benar mempersiapkan SEA Games 2017 di Malaysia, Asian Games 2018 di Indonesia, serta Olimpiade 2020 di Jepang," jelasnya.
Secara khusus, mantan Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu menegaskan tidak dalam porsi memberikan dukungan terhadap calon ketua umum siapapun dan menyerahkan penuh terhadap pemilik suara.
"Menpora tidak ikut-ikut memberikan sikapnya dan netral. Siapapun yang terpilih, baik Pak Gita Wirjawan maupun Pak Wiranto semua akan didukung. Yang terpenting, PBSI dan perbulutangkisan Indonesia tetap stabil," katanya.
Pada proses Munas PBSI sendiri, total suara yang diperebutkan adalah 35 suara, terdiri dari 34 suara dari Pengprov PBSI se-Indonesia, serta satu suara dari Pengurus Pusat PBSI.
Sementara itu, Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan berterima kasih kepada seluruh Pengprov PBSI se-Tanah Air yang selama periodesasinya telah memberi kontribusi sehingga berjalan lancar sampai berakhirnya masa jabatan. "Apalagi saat bersama-sama terlibat menjaga tradisi emas yang diraih melalui Owi/Butet di Olimpiade Rio lalu," katanya.
Mantan Menteri Perdagangan tersebut berharap melalui Munas juga tercetus solusi-solusi untuk program PBSI ke depan sekaligus evaluasi dari kepengurusan sebelumnya.
Hadir dalam pembukaan, sejumlah pengurus yang juga di antaranya termasuk sebagai pengurus, seperti Ricky Subagja dan pasangannya di ganda putra, Rexy Mainaky, peraih emas Olimpiade 1992 tunggal putri Susi Susanti, peraih Piala Uber Yuni Kartika, serta mantan pebulu tangkis rangking satu dunia Taufik Hidayat.
Sedangkan, dari unsur Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), hadir Wakil Ketua Umum I, Mayjen TNI (Purn) Suwarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News