Dalam final tersebut, Saina ditaklukkan wakil India Carolina Marin dalam tempo 59 menit. Saat itu, ia lebih sering melakukan kesalahan sendiri ketimbang mencuri poin dari lawan.
Di game kedua jalannya laga sempat genting karena Saina mampu memimpin pada poin-poin akhir. Sayang, Marin memang terbukti lebih hebat darinya dan laga pun terpaksa ditutup dengan skor 21-16 dan 21-19.
klik: Marin Tetap Tunggal Putri Terbaik Dunia
"Hari ini saya memang tidak main bagus dan harusnya penampilan saya bisa lebih baik lagi dari ini. Di game pertama memang terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga cukup sulit untuk memperbaikinya," kata Saina seusai laga.
"Laga ini tidak ada hubungannya dengan kebugaran atau stamina. Faktor mental lebih penting jauh penting jika mencapai final. Tadi, saya memang sering melakukan kesalahan bodoh yg biasanya tak dilakukan," tambahnya.
Terlepas dari hasil negatif itu, Saina tetap mensyukuri pencapaiannya saat ini. Menurutnya, sektor tunggal putri saat ini sudah tidak di dominasi Tiongkok, dan ada negara baru yang bisa menjadi superior.
"Hasil ini tentu bakal akan memotivasi para pemain di luar Tiongkok. Saat ini mereka sudaht tahu bahwa Tiongkok bisa tersaingi. Sekarang memang sudah banyak pemain putri yang bagus dari negara lain," tandas pebulu tangkis berperingkat dua dunia tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News