Liilyana Natsir. (Kanan), bersama Menpora Imam Nahrawi (Tengah), dan Tontowi Ahmad (Kiri). (Foto: Ant/Wahyu Putro A)
Liilyana Natsir. (Kanan), bersama Menpora Imam Nahrawi (Tengah), dan Tontowi Ahmad (Kiri). (Foto: Ant/Wahyu Putro A)

Pengorbanan Liliyana demi Sekeping Emas Olimpiade 2016

A. Firdaus • 24 Agustus 2016 19:40
medcom.id, Jakarta: Liliyana Natsir tak sekadar mengandalkan fisik dan strategi untuk bisa merebut medali emas Olimpiade pertamanya. Ia juga harus berkorban meninggalkan sifat buruknya.
 
Liliyana mengaku memiliki sifat yang gampang emosi ketika di lapangan. Tak jarang, dara asal Manado ini menunjukkan sifat buruknya itu ketika pasangannya, Tontowi Ahmad melakukan kesalahan.
 
Kebiasaan buruk itu harus dia lepaskan. Terutama ketika sikap egois menghampirinya. Kini, pebulu tangkis yang akrab disapa Butet ini mancoba bersikap dewasa selama gelaran Olimpiade di Rio itu. 

Alhasil, ia bersama Tontowi mampu menyapu bersih laga dengan kemenangan. Bahkan, baik di penyisihan maupun fase knock out, ganda yang akrab disapa Owi/Butet ini tak sekalipun kehilangan game. 
 
"Saya berpikir ini waktunya untuk saya menghilangkan keegoisan saya. Biasanya saya cepat emosi. Contoh jika Owi salah saya langsung menegurnya," cerita Butet.
 
"Tapi sekarang saya berpikir prestasi (medali emas) ini yang akan dapatkan tuh kita berdua. Jadi buat apa saya harus egois dan cepat emosi. Jasi saya harus tinggalkan sifat egois dan mudah emosi saya," terang Butet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan