Gregoria menilai, pikiran dan fisik menjadi penting mengingat format turnamen WTF berbeda dengan ajang lain. Jika turnamen BWF pada umumnya langsung memakai sistem gugur sejak putaran pertama, maka World Tour Finals akan diawali babak penyisihan grup menggunakan sistem round robin.
"Tahun lalu, saya sudah pernah main juga (di World Tour Finals) dan satu grup sama An Se Young (Korea Selatan), Akane Yamaguchi (Jepang), dan Chen Yu Fei (China). Jadi buat saya, walaupun gim pertama menang, saya tetap harus fokus ke gim selanjutnya karena itu mempengaruhi posisi kita juga di grup," kata Gregoria seusai jumpa pers peluncuran Indonesia Masters 2024 di Jakarta, Senin (27/11/2023).
"Dan kalau kalah juga tidak boleh langsung down karena besoknya harus langsung main lagi. Pastinya ini pengalaman bagus juga untuk saya, apalagi di Olimpiade (sistemnya) juga sama. Saya mau coba sebaik mungkin untuk mencapai posisi yang baik di grup," tambahnya.
Baca: Gregoria Gagal Temukan Pola yang Tepat di China Masters 2023
Mengenai pola pikir, Gregoria menilai setiap atlet yang berkompetisi di ajang tersebut juga pasti memiliki caranya sendiri agar terus fokus, terlepas dari hasil menang atau kalah.
"Kalau pun kalah, sebaik mungkin tidak dipikirkan (terlalu lama) karena besoknya masih main lagi. Mau tidak mau harus mencari jalan keluarnya untuk bisa enjoy di setiap match," tutur Gregoria.
"Saat ini masih belum ada undiannya. Tapi saya ingin tampil dan mencari posisi yang baik di grup supaya bisa melaju ke semifinal," lanjutnya.
Gregoria juga mengungkapkan masih fokus berlatih sambil memulihkan cedera kapalan yang mempengaruhi performanya di China Masters 2023 pekan lalu.
"Sabtu kemarin sudah mulai latihan untuk mengembalikan kondisi fisik. Persiapan ini akan saya manfaatkan sebaik mungkin," tutup atlet asal Wonogiri tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id