Pelatih tunggal putri, Herli Djaenudin, memaparkan bahwa anak asuhnya sejatinya telah merasakan sakit sejak pertandingan perempat final berakhir. Kendati begitu, Herli mengakui bahwa Gregoria masih ingin meneruskan pertandingan.
"Iya sebetulnya sakit yang dialami Gregoria sudah sejak kemarin dari babak perempat final pada gim ketiga, Gregoria sudah hampir memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan," ujar Herli.
"Saya sebagai pelatih sudah menyampaikan bahwa, kalau memang sakit yasudah jangan dipaksakan, karena pertandingan di depan masih banyak menanti. Tetapi Gregoria tetap mau mencoba untuk melanjutkan pertandingan," jelasnya.
"Kondisi Gregoria memang sedang tidak baik-baik saja, berawal dari paha dan sudah mencapai bagian pinggangnya, terlihat dalam permainan tadi ketika bermain di sisi lapangan sebelah kiri, dia tidak nyaman sama sekali, dan memang dia tidak bisa membungkuk atau menekuk bagian kaki dan pinggangnya," bebernya.
Herli sempat menanyakan kembali kondisi Gregoria pada awal game kedua. Tapi, semangat juang Gregoria yang tinggi membuatnya untuk terus melanjutkan pertandingan meski pada akhirnya memilih retired ketika skor 12-12.
"Sebelumnya pun Gregoria sudah di tangani oleh tim fisioterapi PBSI dan di cek terus hingga pagi tadi saat latihan pemanasan, meskipun sudah di berikan terapi gerakan khusus saat berlatih oleh pelatih fisik PBSI, namun tetaplah perlu waktu untuk memperbaiki seluruh keadaan Gregoria," tuturnya.
"Ya saya berharap semoga Gregoria bisa melalui ini semua dan bisa segera pulih kembali, karena bagi kami semua, kesehatan Gregoria dan semua atlet adalah prioritas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News