Bertanding di KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Sabtu 22 Januari, Ginting takluk dari wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn dengan skor 25-27, 21-15. Setelah itu, terdapat Jojo--sapaan Jonatan yang kalah dari tunggal putra terbaik dunia asal Denmark, Viktor Axelsen dengan skor 6-21, 12-21.
Irwansyah selaku kepala pelatih tunggal putra Indonesia menjelaskan bahwa Ginting dan Jojo sejatinya sudah tampil maksimal. Namun, lawan yang dihadapi pada semifinal memang tangguh dan salah satu pemain terbaik.
"Ginting dan Jojo sudah all out di semifinal. Keduanya sudah tampil terbaik. Tetapi lawan memang tampil lebih bagus," terang Irwansyah dalam rilis Tim Media & Humas PBSI, Minggu (22/1/2023).
Sementara itu, Fajar/Rian takluk di tangan juara dunia 2022, Aaron Chia/Soh Wooi Yik asal Malaysia dengan skor 21-11, 15-21, 16-21. Menurut pelatih ganda putra Indonesia Aryono Miranat, itu terjadi karena performa anak didiknya sedikit menurun dibandingkan saat menjuarai Malaysia Open beberapa waktu lalu.
"Fajar/Rian performanya sedikit menurun di semifinal. Di gim pertama sudah bermain bagus. Namun setelah lawan mengubah pola permainan, mereka kurang siap," tutur Aryono.
Aryono yang juga manajer tim bulu tangkis Indonesia lantas menyayangkan hasil negatif para pemainnya di ajang India Open 2023 yang tergolong turnamen BWF World Tour Super 750. Sebab, tadinya dia menargetkan terdapat dua gelar yang bisa diraih wakil Indonesia.
"Targetnya memang diharapkan bisa merebut dua gelar dari tunggal dan ganda putra. Sayangnya, kita tidak berhasil," ujar Aryono.
"Performa pemain, terutama tiga wakil yang ke semifinal, itu sudah tampil maksimal. Mereka sudah berjuang keras, tetapi lawan memang lebih baik. Para pemain kita sudah menampilkan performa maksimal. Apalagi, saat ini persaingan (di level) dunia sangat ketat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
