Menurut pria yang kerap disapa Adi itu, masalah utamamya adalah teknis.
Seperti diketahui, PBSI sebelumnya menunjuk Indonesia Arena sebagai venue Indonesia Open 2024. Namun, karena pencahayaan yang kurang memadai maka Indonesia Open 2024 akan kembali digelar di Istora.
"Untuk Indonesia Open memang ada rencana di Istora. Karena secara teknis mengenai pencahayaan lampu, dari PBSI merasa perlu menambah lampunya karena lampu badminton dengan basket itu berbeda," ujar Adi.
"Karena ini event yang cukup serius, PBSI memilih untuk menggunakan Istora dulu (untuk Indonesia Open 2024). Mungkin tahun depan baru di Indonesia Arena," jelasnya.
"Karena di sini akan digelar untuk pertama kali, mereka perlu mempersiapkan berbagai hal dan secara infrastruktur perlu kita tingkatkan dahulu. Bukan masalah biaya, PBSI secara organisasi dan profesionalitas sudah biasa menggelar event besar," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News