Bukan tugas mudah bagi Anthony ketika berhasil mengalahkan Ajay di babak pertama. Pasalnya, ia baru memastikan kemenangan setelah bertanding sekitar satu jam penuh untuk kemudian menutup laga dengan rubber game, 20-22, 21-10 dan 21-18.
“Saya dan Ajay sudah pernah bertemu di kualifikasi Piala Thomas awal tahun ini. Jadi, sekarang sudah ada gambaran mau main seperti apa. Saya hanya perlu lebih menikmati permainan dan mengurangi kesalahan saja,” kata Anthony seperti dikutip rilis Humas PBSI.
Klik: Della/Rosyita Sukses Tuntaskan Dendam kepada Pasangan Bulgaria
Di babak kedua, Anthony akan berhadapan dengan lawan yang lebih berat, yaitu Jan O Jorgensen yang merupakan unggulan ketiga. Menanggapi pertandingan itu, Anthony bakal belajar banyak dari dua pertemuan head to head dengan wakil asal Denmark tersebut.
Anthony dan Jorgensen terakhir kali bentrok di ajang BCA Indonesia Open 2016. Saat itu, Anthony kalah tipis dengan skor, 20-22 dan 23-23. “Setelah ini saya akan diskusi dengan pelatih, seperti apa besok mainnya. Saya dan Jorgensen sudah pernah ketemu dua kali dan selalu kalah. Jadi saya sudah tahu bagaimana permainan dia karena pernah merasakan langsung pukulannya,” tutup Anthony.
Kesuksesan Anthony gagal ditiru wakil Indonesia lainnya, yakni Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani. Keduanya yang tampil di nomor ganda putri dipaksa menyerah oleh unggulan pertama asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 13-21 dan 18-21. (RO)
Video: Indonesia Tanpa Gelar di Denmark Open 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
