Edi/Gloria memetik kemenangan straight game atas wakil Belanda, Jorrit De Ruiter/Samantha Barning, 21-13, 21-15. Juga berhadapan dengan wakil dari Eropa, Tontowi/Liliyana menang atas Rodion Kargaev/Ekaterina Bolotova (Rusia), 21-11, 21-11.
Sama seperti kedua rekannya di atas, Praveen/Debby pun tak kehilangan satu game pun saat menghadapi Robin Middleton/Leanne Choo (Australia), 21-9, 21-12. Meskipun demikian, Praveen/Debby menampik bahwa kemenangan mereka diraih dengan cukup mudah.
“Sebetulnya dibilang mudah banget juga tidak. Kami pernah menonton pertandingan mereka lawan ganda campuran Indonesia dan hasilnya ramai. Di pertandingan tadi kami lebih konsentrasi, tidak menganggap enteng lawan dan menerapkan pola permainan menyerang dari awal,” papar Debby kepada media.
“Dukungan dari penonton di Istora juga menambah semangat kami, bukannya merasa tertekan. Medali emas yang kami raih di SEA Games Singapura 2015 lalu juga menambah kepercayaan diri kami. Kami ingin buat kejutan untuk Indonesia,” pungkas Debby yang berasal dari Palembang.
“Selanjutnya kami akan berhadapan dengan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark). Kami belum pernah menang, baru hampir menang saja. Jadi ambisi kami untuk menang sangat besar. Mereka adalah pasangan senior, pola permainan matang, pokoknya bagaimana caranya besok kami harus lebih sabar,” papar Praveen soal laga di babak kedua.
Sementara itu, menyusul rekan-rekannya, Riky/Richi harus berjuang keras melawan Wong Fai Yin/Chow Mei Kuan (Malaysia). Lewat laga dramatis yang menegangkan, Riky/Richi menang rubber game dengan skor 18-21, 21-18, 22-20.(PBSI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News