Menurut Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI Iwan Hermawan, pengembalian daya tahan atlet menjadi fokus utama dari sesi latihan. Pasalnya, perjalanan dari Indonesia ke Birmingham, Inggris memakan waktu cukup lama dan melelahkan.
"Penerbangan sekitar 16-17 jam dan ada jetlag' juga. Jadi, pada latihan awal hari Senin, diberikan program latihan untuk kardio, mengembalikan lagi kondisi kardiovaskular, daya tahan kardiovaskular jantung dan paru mereka," tutur Iwan dalam rilis resmi PBSI, Selasa (16/3/2021)
Iwan menerangkan, "setelah hasil tes negatif semua, hari ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh panitia pelaksana, kami bisa menggunakan fasilitas gym untuk latihan awal sesampainya di Birmingham."
Meski begitu, protokol kesehatan yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara cukup ketat. Sebab, kapasitas gym yang normalnya sanggup menampung 20 orang hanya boleh digunakan oleh enam orang dalam satu periode latihan.
"Ruangan gym-nya sebenarnya agak besar dan berkapasitas sekitar 20 orang. Tapi karena ada protokol kesehatan, kami hanya diberikan jatah enam atlet dalam satu periode latihan," tutur Iwan.
"Periode latihannya hanya 45 menit, walaupun kami punya kesempatan latihan satu jam. Waktu 15 menitnya mereka gunakan untuk sterilisasi tempat sebelum digunakan oleh grup berikutnya," tambahnya.
Iwan memberi arahan langsung dalam latihan fisik tersebut dengan menginstruksikan bermain treadmill dan sepeda dengan intensitas sedikit tinggi. Namun, volumenya tidak terlalu panjang karena tujuannya hanya untuk mengembalikan kondisi fisik. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News