Perlakuan tak mengenakkan tersebut diungkapkan atlet ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon saat diwawancarai dalam program Prime Talk Metro TV, Kamis 18 Maret malam hari WIB.
"Kami semua pemain kecewa dan syok mendengar kami dipaksa mundur. Bahkan, beberapa di antara kami setelah bermain, ada yang disuruh pulang tidak boleh naik lift dan bus," ujar Marcus.
Lebih lanjut, Marcus mengaku pihak panitia penyelenggara All England lepas tangan setelah melihat tim Indonesia mendapat perlakuan tersebut. Sebab, menurutnya, pihak panpel beralasan larangan menumpangi bus itu sudah menjadi aturan pemerintah.
"Mereka hanya angkat tangan dan tidak bisa ngapa-ngapain karena ini masalah pemerintahan," tambah Marcus.
Tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021. Keputusan itu diambil Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) karena tim Indonesia berada dalam satu rombongan dengan pasien virus korona (covid-19) dalam pesawat menuju Birmingham.
Keputusan BWF memaksa mundur tersebut tentu terasa pahit bagi tim Indonesia. Apalagi, beberapa pemain mereka sudah tampil di babak pertama dan berhasil meraih kemenangan. Mereka adalah Jonatan Christie, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News