"Gugup soalnya nanti banyak yang menonton. Meski begitu saya tetap bangga karena untuk pertamakalinya bisa tampil di depan sebegitu banyak orang dan di ajang internasional juga," kata mahasiswi jurusan kriminologi semester lima tersebut.
Maissy dan puluhan rekannya sudah berlatih sekitar dua bulan untuk memeriahkan upacara pembukaan Asian Para Games 2018. Tugasnya nanti adalah menjadi penari bali dan juga ikut meramaikan koreografi logo event.
Dia menjelaskan, tarian bali sengaja dibawakan karena merupakan salah satu simbol keberagaman Indonesia yang terdiri dari lima agama. Selain tarian bernuansa Bali, masih ada tarian lain juga yang akan ditampilkan untuk menyimbolkan pluralisme.
"Tari Bali kami bawakan karena menyimbolkan Hindu yang merupakan salah satu agama di Indonesia. Selain itu, nanti saya juga tampil di akhir acara untuk membentuk koreografi logo Asian Para Games 2018," kata Maissy.
Bukan perkara mudah bagi Maissy untuk bisa menjadi salah satu penari di upacara pembukaan Asian Para Games 2018. Salain harus latihan rutin dengan waktu yang singkat. Dia juga harus melewati rangkaian proses kualifikasi yang dilakukan INAPGOC selaku panitia Asian Para Games 2018.
Meski begitu, Maissy berharap kerja kerasnya belakangan ini bisa membuahkan hasil dengan mengangkat martabat Indonesia sebagai negara yang ramah penyandang disabilitas. Untuk mencapai keinginannya itu, Maissy rela tidak perlu disorot kamera.
"Harapannya semoga acara pembukaan berjalan lancar dan nama Indonesia bisa makin dikenal dunia internasional. Saya enggak disorot kamera juga tidak apa-apa saat tampil nanti," pungkas Maissy.
Kemensos Sediakan Mobil Akses Penyandang Disabilitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News