Hal tersebut dinyatakan langsung oleh sang pelatih, Adi Suwandana. Bahkan, ia mengatakan bahwa Huswatun dan para petinju putri Indonesia hanya mengikuti satu kali uji coba ke luar negeri.
"Tidak dipungkiri kurangnya rutinitas pertandingan-pertandingan yang diikuti. Kita kurang jam terbang, waktu bertanding, kurang try out, menghadapi petinju-petinju yang berkemampuan lebih dari kita," kata Adi dalam konferensi pers usai pertandingan, Jumat (31/8/2018).
Baca: Gagal ke Final Petinju Putri Indonesia Sumbang Perunggu
"Selama pelatnas, petinju putri hanya satu kali try out, bulan Januari, di India. Kalau misalnya kita dapat lebih banyak try out, biar pun baru satu bulan training camp, karena ini bukan petinju baru, kita tidak perlu banyak berkutat di pelatnas," lanjut dia.
Huswatun meladeni perlawanan petinju asal Thailand, Sudaporn Seesondee. Ia harus menelan kekalahan telak dengan skor 5:0. Lima juri pertandingan ini datang dari Australia, Korea, Turkmenistan, Tiongkok dan Tunisia. Kelima juri tersebut memberikan Seesonde nilai sempurna 30 untuk ketiga ronde.
Baca juga: Jelang Penutupan, Souvenir Asian Games Terus Diburu
Sementara itu, Huswatun diberikan nilai 25 dari Australia, 26 dari Korea, 24 dari Turkmenistan, 26 dari Tiongkok dan 26 dari Tunisia.
"Penampilan Huswatun hari ini memang agak menurun dibandingkan sebelum-sebelumnya. Ada kelemahan-kelemahan yang dia buka, akhirnya lawan jadi maju," ujar Adi.
Hasil ini membuat Huswatun harus puas hanya dapat menyumbang medali perunggu bagi tim Indonesia.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: ?Buka-bukaan Pesilat Ganda Putra Andalan Indonesia di Asian Games 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id