Psikolog Klinis Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Maluku Vebry Wattimena M.Psi (Antara/Dedy Azis)
Psikolog Klinis Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Maluku Vebry Wattimena M.Psi (Antara/Dedy Azis)

RSKD Maluku Banyak Tangani Pasien Depresi karena Masalah Asmara

Antara • 06 Maret 2023 15:19
Ambon: Psikolog Klinis Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Maluku menyebut pasien dengan depresi dan kecemasan karena masalah asmara menjadi yang paling sering melakukan terapi di poli psikolog rumah sakit tersebut.
 
"Dalam sepekan biasanya paling sedikit ada delapan atau lebih pasien yang datang ke sini untuk melakukan terapi," ujar Psikolog Klinis RSKD Maluku Vebry Wattimena di Ambon, Senin, 6 Matret 2023.
 
Menurutnya sejumlah pasien tersebut biasanya datang dengan kondisi mental yang terganggu lantaran banyak faktor seperti putus cinta, stres dalam pekerjaan, hingga tidak mampu mengolah stres dengan baik dalam dirinya. Dia mengatakan banyak pasien yang membutuhkan terapi psikologis berada pada usia produktif 20 sampai 30 tahunan yang dikarenakan masalah asmara.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Saya selalu menekankan kepada pasien saya yang depresi karena putus cinta, bahwa pacaran itu adalah berteman tetapi dengan komunikasi yang lebih intens. Jadi jangan mengartikan bahwa ketika kehilangan seorang pacar maka separuh jiwa kita hilang. Tidak, itu berbeda dengan kehilangan anggota keluarga," katanya.
 
Baca: Tak Tahan Sering Di-bullly Tak Punya Ayah, Bocah 4 SD di Banyuwangi Tewas Gantung Diri

Sehingga penanganan oleh psikolog menjadi penting untuk membantu mereka ke luar dari kondisi-kondisi tersebut. Pasalnya dikhawatirkan jika seseorang yang mentalnya terganggu namun tak dilakukan perawatan atau terapi khusus maka akan berisiko berdampak pada tindakan negatif hingga mengarah ke kriminal lainnya.
 
"Itu sebenarnya bagaimana kondisi stres mereka, terkait bagaimana mereka menanggapi suatu permasalahan di depannya," kata dia menjelaskan.
 
Namun meski demikian kemampuan seseorang mengelola stres dalam dirinya tentu berbeda-beda antara satu dan lainnya. Hal itu berkaitan dengan bagaimana seseorang melampiaskan stresnya ke hal-hal lain dan ada juga orang yang membutuhkan psikolog untuk menyelesaikan permasalahannya.
 
Untuk itu Vebry menegaskan pentingnya mengelola stres dengan baik bagi para pemuda-pemudi untuk terhindar dari kondisi-kondisi gangguan mental tertentu.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
(WHS)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif