Penunjukan Luhut sebagai menteri ad interim bukan yang pertama kali. Luhut pernah ditunjuk sebagai Menteri Perhubungan ad interim menggantikan posisi Budi Karya Sumadi yang terjangkit covid-19 pada Maret 2020.
"Ini menunjukkan kepercayaan yang luar biasa Presiden (Jokowi) ke LBP yang bisa diandalkan dalam kondisi mendesak," kata pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno, kepada Medcom.id, Jumat, 27 November 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Adi menilai Luhut merupakan menteri yang bisa melakukan banyak hal dengan baik dan cepat. Hal ini membuat Luhut mendapatkan kepercayaan penuh Jokowi.
"Kepercayaan Presiden ke LBP didasarkan pada kinerja yang baik terutama dalam kondisi mendesak. LBP bisa gerak cepat dan urusan selesai sesuai target," ujar Adi.
(Baca: Luhut Bakal Kumpulkan Seluruh Jajaran Eselon KKP)
Luhut juga pernah menggantikan Arcandra Tahar sebagai pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2016. Saat itu, Arcandra bermasalah dengan status kewarganegaraan, setelah lama tinggal di Amerika Serikat.
Presiden Jokowi sudah tiga kali memberi mandat dan kepercayaan kepada Luhut selama menjabat periode 2004-2009 dan 2019-2020. Penunjukan Luhut sebagai menteri ad interim menjadi perbincangan warganet.
Luhut dijuluki sebagai 'Menteri Segalanya'. "Penunjukkan Luhut sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ad interim setelah KPK menangkap Edhy Prabowo membuktikan gelar dia sebagai Lord Luhut dan Menteri Segalanya," tulis akun @yennikwok.
(REN)