"Kita tahu Bung Hatta itu founding father. Jangan kemudian Ratna Sarumpaet kemarin disamakan dengan Cut Nyak Dien. Itu apa ya, menghina seorang tokoh besar seperti Bung Hatta," kata Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 25 Oktober 2018.
Andreas mengecam tindakan yang dilakukan demi kepentingan politik itu. Ia meminta tim sukses pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 itu lebih hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita ingin memperoleh kredit politik di mata publik. Saya kira kita hati-hatilah membuat pernyataan, mengasosiasikan diri dengan tokoh-tokoh besar seperti itu. Masyarakat bisa menilai siapa kita dan siapa Bung Hatta," jelasnya.
Politikus PDI Perjuangan ini menambahkan tak masalah membandingkan figur capres dan cawapres. Namun, perbandingan harus dilakukan dengan sosok yang setara.
"Justru kalau membuat perbandingan jauh sekali, tidak apple to apple," pungkasnya.
Sebelumnya, Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyamakan capres-cawapres nomor urut 02 itu dengan sosok proklamator Presiden Sukarno dan Wakil Presiden M. Hatta. Pernyataan itu pun menuai reaksi di media sosial, termasuk cucu kandung Bung Hatta.
Pernyataan itu diungkapkan Koordinator Jubir Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak lewat video bersama deretan jubir lainnya, seperti Irene (Gerindra), Faldo Maldini (PAN), Pipin Sopian (PKS), serta Gamal Albinsaid.
(DRI)