"Kita tahu, sudah berapa jauh terpaparnya masjid-masjid kita (dengan paham radikalisme)," kata Megawati saat memberikan sambutan dalam acara Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.
Megawati heran dengan keadaan tersebut. Ia sampai mempertanyakan masalah itu ke ulama-ulama senior."Saya sampai tanya dengan kiai-kiai, ini senior saya. Saya sampaikan, apakah masjid itu, apakah Allah SWT itu memang penyampaiannya itu adalah kebencian, merusak, tidak toleran," jelasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Megawati mengaku juga sudah menyampaikan hal ini kepada Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla. Ia meminta agar penyebaran paham-paham radikalisme di masjid disetop.
Menurut dia, hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Rakyat, menurutnya, butuh ilmu agama yang mengajarkan kedamaian.
"Tolong Pak, kalau dibiarkan saja hanya kebencian yang diberikan kepada mereka-mereka ini, rakyat kita yang perlu rohaninya diisi, tapi oleh seperti itu. Bagaimana kalau kita kejadian seperti di Timur Tengah? Siapa yang akan menghentikan?" kata Ketua Umum PDI Perjuangan itu.
Megawati juga mewanti-wanti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo. Pasalnya, saat ini Tjahjo memiliki tugas berat untuk memikirkan ASN yang terpapar radikalisme.
"Sekarang yang pusing kepala sebetulnya Pak Tjahjo. Saya bilang hati-hati loh Yo, kamu yang mesti mikirkan kenapa ASN bisa terpapar (radikalisme), sampai sebegitu," jelas Mega.
(HUS)