"Kita berusaha semaksimal mungkin untuk bisa tetap mengantisipasi penularan (covid-19)," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Medcom.id, Senin, 25 Januari 2021.
Nadia mengungkapkan upaya-upaya itu, yakni menyediakan lokasi pengungsian dengan sirkulasi udara yang baik, rutin menyemprotkan disinfektan di area pengungsian, serta pembatasan jumlah orang dalam satu tempat pengungsian. Pengungsi juga diminta menggunakan masker medis.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita pastikan mereka pakai masker bedah enggak boleh pakai masker kain. Itu yang bisa kita lakukan selain menyediakan sarana air bersih, disinfektan," papar dia.
(Baca: Wiku: Pengungsi Bencana Dihantui Beban Ganda)
Namun, Nadia tidak menampik pengungsi sulit diminta menerapkan protokol kesehatan. Terlebih, pengungsi di lokasi yang tidak difasilitasi pemerintah.
"Kalau di tenda darurat lebih mudah karena terbuka, kalau dia di masjid atau ruang sekolah agak tererutup," tutur dia.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat telah terjadi 201 bencana alam dalam kurun waktu 1-24 Januari 2021. Kejadian alam itu mulai dari banjir hingga gempa.
Ratusan bencana itu menyebabkan 1.667.133 jiwa harus mengungsi. Sebanyak 169 orang meninggal, 8 hilang, dan 2.777 jiwa luka-luka.
Bencana juga merusak 2.098 rumah. Rinciannya, 346 rumah rusak berat, 54 rusak sedang, dan 1.698 rusak ringan. Sebanyak 56 fasilitas umum juga dilaporkan rusak.
(REN)