Mendagri Tito Karnavian. Foto: Medcom.id/Siti Yona.
Mendagri Tito Karnavian. Foto: Medcom.id/Siti Yona.

Mendagri Minta Pemda Tak Konversi Lahan Pertanian untuk Industri dan Perumahan

Antara • 25 Juni 2024 02:06
Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah tidak mengonversi lahan pertanian untuk perumahan maupun industri. Upaya ini penting untuk menjaga hasil produksi pertanian tidak menurun sehingga ketahanan pangan nasional dapat terjaga.
 
"Kalau tidak, lahannya akan semakin menyempit pertanian kita. Lahan menyempit ya produksi akan menurun, yang sudah ada lahannya itu dioptimalkan, entah dengan air, irigasi, dengan pengelolaan tanah, pupuk, dan lain-lain," kata Tito saat dikutip dari Antara, Senin, 24 Juni 2024.
 
Eks Kapolri itu juga mendorong pemerintah daerah agar memanfaatkan lahan-lahan tidur yang ada di masing-masing daerah menjadi pertanian produktif. Hal ini bisa dilakukan sepanjang lahan tersebut bukan hutan lindung.

"Dan itu yang sedang dikerjakan oleh Kementan (Kementerian Pertanian) dan didukung oleh pemerintah daerah serta teman-teman dari jajaran TNI, upaya untuk mencetak sawah di beberapa daerah," ujarnya.
 
Baca juga: Presiden Target Produksi Padi di Jateng Bertambah 1,3 Juta Ton dengan Bantuan Pompanisasi

Tito menjelaskan bahwa pemerintah telah menargetkan perluasan lahan pertanian di sejumlah daerah tertentu. Jajarannya diminta mengawal program tersebut sehingga pemda dapat terus berkomunikasi dengan kementerian maupun lembaga terkait, seperti Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
 
"Ini saran kami, nanti mungkin Pak Plt. Sekjen (Kemendagri) bisa untuk membuat rapat khusus dengan para kepala daerah, dinas pertanian, dinas terkait di daerah sesuai slide itu, sehingga upaya kita untuk menambah lahan pertanian betul-betul bisa terwujud dan itu bisa meningkatkan produksi dalam negeri," jelas dia.
 
Tito berharap pemda dapat memprioritaskan urusan pertanian. Sebab, upaya mewujudkan ketahanan pangan membutuhkan peran kepemimpinan kepala daerah. Apabila daerah memprioritaskan urusan pertanian maka anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) akan diisi berbagai program pertanian, seperti pompanisasi, irigasi, pupuk, dan benih.
 
"Itu tolong betul-betul rekan-rekan kepala daerah dan jajaran Dinas Pertanian terutama ini memberikan atensi dari urusan pilihan yang sunah, jadikanlah ini menjadi setengah wajib atau mungkin bahkan wajib, otomatis akan mewarnai penyusunan APBD-nya," ujar Tito.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan