"Sudah empat malam kami nunggu di sini, Pak. Sampai hari ini mobil kami dak pacak (tidak bisa) lewat, saro (sengsara) kami, Pak," bunyi petikan keluhan sopir yang dipublikasikan melalui akun Facebook Susno, Sabtu (11/6/2016).

Kondisi jalan di Prabumulih/Foto: FB Susno
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Susno, sopir dan kernet terpaksa tidak melanjutkan perjalanannya lantaran khawatir dengan keselamatan jiwa dan kendaraan. Susno juga menyampaikan pengguna jalan harus mengeluarkan sejumlah dana karena peristiwa ini.
"Dan terbetik informasi bahwa pemilik truk harus iuran untuk perbaikan jalan raya tersebut. Kalau benar demikian halnya, lantas untuk apa rakyat harus membayar pajak dan berbagai kewajiban kalau fasilitas umum, seperti perbaikan jalan menjadi tanggung jawab pemilik kendaraan," kata Susno.

Menurut Susno, jalan di wilayah itu sudah bertahun-tahun rusak. Sayangnya, hingga hari ini, tidak ada upaya pemerintah memperbaiki.
"Sekarang bulan suci ramadan. Dapat dibayangkan betapa menderitanya sopir dan kernet angkutan barang, bagaimana arus barang keperluan bulan puasa dan hari raya? Entahlah!," ujar Susno.
Susno mendesak pihak berwenang sadar dan mengambil tindakan konkret. Susni ingin jalan yang menjadi urat nadi perekonomian itu kembali lancar.