"Maka saat ini masih hari ke-20 Januari terjadi gempa dengan jumlah di atas normal bulanan. Ada peningkatan signifikan," kata Daryono dalam keterangan resmi, Sabtu, 22 Januari 2022.
Menurut Daryono, hal itu belum bisa ditafsirkan sebagai satu tanda akan terjadi bencana yang besar. Pasalnya, meskipun aktivitas kegempaan meningkat namun sebarannya masih acak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau akan terjadi sesuatu yang besar, gempa-gempa pembuka yang terjadi akan mengkluster di sebuah zona yang berpotensi," kata Daryono.
Dia memeberikan contoh seperti gempa besar yang terjadi di Aceh pada 2004. Sebelum gempa 9 magnitudo mengguncang Aceh, tiga bulan bahkan dua tahun sebelumnya, wilayah tersebut terus diguncang gempa dengan kisaran kekuatan 3 sampai 5 magnitudo.
Baca: BMKG: Gempa Talaud Gempa Merusak Kedua yang Terjadi di 2022
Begitu pula gempa besar yang mengakibatkan tsunami di Jepang dan Mexico beberapa tahun lalu. Polanya selalu demikian.
"Jadi memang belum bisa dikatakan akan ada sesuatu yang besar. Dan belum kalau kita lihat dari monitoring yang kita lakukan," tegas dia.