Iklim Indonesia Dianggap Berada di Posisi Darurat

Jakarta: Iklim di Indonesia dianggap sedang berada di posisi darurat. Semua kalangan diminta meningkatkan ambisi aksi perubahan iklim. "Makanya kita perlu dukungan dari non-pemerintah dalam mempercepat peningkatan aksi untuk mengubah iklim yang ada di negeri ini," kata Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar ditemui saat peluncuran Jejaring Indonesia Rendah Emisi (JIRE) di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019. Rachmat mengaku, dukungan dari non-pemerintah itu dari jejaring baru yang yang telah diluncurkan yakni Jejaring Indonesia Rendah Emisi (JIRE). Pelaku JIRE terdiri dari pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat (LSM), ilmuwan, akademisi, praktisi lapangan, pendidik, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum. "Jadi dengan jejaring itu, tidak hanya membuat Indonesia bisa bertahan hidup dari dampak perubahan iklim. Tapi bisa menggunakan kesempatan ini untuk membangun masa depan yang menarik dan berkelanjutan," jelas dia. Baca: Musim Hujan Diprediksi Mundur Apalagi, bilang dia, Indonesia masih sangat jauh dari aksi untuk menyelamatkan manusia dan makhluk hidup lain dari bencana akibat perubahan iklim. "Itu masih jauh di bawah target, padahal itu masuk dalam aksi dunia," ungkapnya. Pendiri JIRE Dicky Edwin Hindarto menjelaskan, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri untuk merubah iklim yang sangat rentan pada saat ini. Untuk itu, dukungan dari berbagai kalangan sangat diperlukan. Ketika bersama-sama, tambah Edwin, maka bisa mencapai target pengurangan emisi nasional. Lalu, bisa juga terbentuk kerja sama dalam hal pendanaan, informasi, dan penyediaan fasilitas infrastruktur yang berkelanjutan. "Jadi ini yang akan kita dapatkan dengan jejaring bersama-sama. Ini akan menjadi kuat," tukas dia.