Cipluk tutup usia di RSAL Mintohardjo pada pukul 21.50 WIB, Jumat, 11 September 2020. Sebelum meninggal, dia sempat menyampaikan pesan terakhir di media sosial WhatsApp.
Dia menyebut covid-19 tidak bisa dianggap sepele. Dia mengaku telah dua kali melakukan test polymerase chain reaction (PCR). Tes kedua dinyatakan positif covid-19.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Enggak ada gejala OTG saja, tapi drop temperature 38,9 (derajat Celcius)," ucap dia dalam pesan WhatsApp tersebut.
Cipluk mengaku langsung mendatangi rumah sakit. Namun, ditolak karena sudah penuh.
"Sempat cari rumah sakit tapi ditolak karena enggak ada kamar," kata dia.
Dia mengingatkan semua masyarakat untuk waspada. Dia pun sempat bersyukur, karena masih diberi kesempatan untuk bertahan. Pesan itu disampaikannya pada Rabu, 9 September 2020.
"Allah masih sayang, gue masih dikasih kesempatan untuk bertahan sampai kemarin malam ventilator baru lepas," demikian pesan Cipluk di WhatsApp.
Cipluk lulusan Politeknik Penerbangan Indonesia atau PLP Curug, Tangerang, pada 1979 atau angkatan 28. Berbekal pendidikan dari sekolah penerbangan Kementerian Perhubungan itu, dia memulai karier di maskapai Bouraq Indonesia Airlines. Dia terjun ke maskapai Airfast Indonesia sejak 1990 hingga tutup usia.
(SUR)