“Pada hari ini kami melaporkan ada lima vaksin yang telah mendapatkan emergency use authorization (EUA),” terang Kepala BPOM Penny K Lukito dalam telekonferensi di Jakarta, Senin, 10 Januari 2022.
Penny memastikan kelima merek itu sudah melalui proses evaluasi dan uji klinis sebelum penerbitan. BPOM menggandeng Komite Nasional Penilai Obat serta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Adapun kelima merek vaksin booster tersebut antara lain Coronavac, Pfizer, AztraZeneca, Moderna, dan Zivivax.
Johnson & Johnson tak masuk daftar BPOM
Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson (J&J) dosis booster tidak masuk dalam daftar BPOM. Padahal berdasarkan studi pemerintah Afrika Selatan, merek tersebut diklaim paling efektif melawan varian Omicron.
Hasil studi menunjukkan J&J dosis booster ternyata 85 persen efektif mencegah rawat inap dari varian Omicron. Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan membandingkan 69.000 petugas kesehatan yang menerima dua dosis vaksin, berdasarkan teknologi vektor virus, dengan sekelompok orang yang tidak divaksinasi.
Selain itu, ilmuwan J&J, Mathai Mammen juga pernah mengeluarkan pernyataan kalau J&J ampuh untuk varian Delta dan Omicron.
"Vaksin tetap kuat dan stabil dari waktu ke waktu, termasuk terhadap varian yang beredar seperti Omicron dan Delta," ujarnya.
Sekitar setengah juta tenaga kesehatan Afrika Selatan telah menerima suntikan J&J sebagai bagian dari uji klinis. Afrika Selatan menjadi negara yang paling terpukul oleh Omicron. Tercatat lebih dari 3,4 juta kasus dan 90.000 kematian sejak awal pandemi.