Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun kearifan lokal untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak bencana. Sebab, pemerintah tidak bisa kerja sendiri dalam menghadapi bencana.
Kepala BNPB Letnal Jenderal Doni Monardo mengajak seluruh pihak terlibat aktif termasuk pemuka agama.
"Untuk menyadarkan, terus terang tidak mungkin pemerintah sendiri," kata Doni di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin 30 Desember 2019.
Menurut Doni, imbauan soal bencana dan peduli lingkungan perlu melibatkan tokoh-tokoh setempat. Utamanya, kata dia, masyarakat yang tinggal di daerah kecil.
"Kami ingin bangun sistem kearifan lokal. Mungkin tokoh itu pengetahuannya tidak tinggi, tapi dia sosok dihargai," ujar Doni.
Menurut dia, sosok tersebut lebih efektif mengedukasi masyarakat. Doni yakin masyarakat lebih mudah mempercayai tokoh di daerah setempat.
"Jadi, untuk menyampaikan pesan tidak harus pemerintah tapi orang yang punya kapasitas untuk dipatuhi masyarakat," tuturnya.
Bahkan, lanjut Doni, tidak menutup kemungkinan pemuka agama menjadi perpanjangan tangan pemerintah. Dia bilang, tokoh agama lebih dipercaya masyarakat saat membahas bencana.
Doni juga mengajak masyarakat berperan aktif dalam mitigasi bencana. Misalnya, berlari ke tempat yang lebih tinggi saat terjadi gempa.
Dia juga menyarankan masyarakat menanam pohon yang kuat. Berdasarkan kunjungan Doni ke beberapa daerah, rumah yang memiliki vegetasi cenderung kuat menghadapi bencana.
"Bisa juga menanam pohon seperti mahoni, ketapang, dan beringin yang tahan tumbang," pungkas Doni.
(FZN)