medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok optimistis Sungai Ciliwung bakal ramai dikunjungi warga. Ciliwung akan menjadi tempat wisata pada akhir 2018.
"Saya pikir paling cepat 2018 akhir," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2016).
Rencananya, bantaran Sungai Ciliwung yang melewati Condet, Jakarta Timur, tidak akan diberi sheetpile. Sebab, di area tersebut sudah terdapat batu cadas alami. "Itu yang kita andalkan," ujar Ahok.
Yang penting, kata Ahok, Pemprov DKI harus berupaya membersihkan sampah dari Ciliwung. Dengan demikian warga bisa nyaman berwisata di Ciliwung.
"Sekarang yang penting, sampah-sampah yang nempel sepanjang sungai. Kan kita mesti rapihkan dulu tanahnya. Kalau itu sudah, bisa jadi tempat wisata," papar Ahok.
Pada 18 Mei Ahok menyusuri Sungai Ciliwung bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). Ahok mengatakan, Pemerintah DKI selama ini berusaha membenahi sungai yang membelah wilayah Ibu Kota. Sebab, air Sungai Ciliwung kerap meluap dan membuat bajir sejumlah wilayah saat hujan deras.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama--Metrotvnews.com/Intan Fauzi
Pemerintah DKI dan BBWSCC sedang melaksanakan proyek normalisasi sungai sepanjang 19 kilometer. Memang, sudah ada sebagian wilayah yang dipasang dinding turap, salah satunya di Kebon Baru. Namun ada juga wilayah yang turapnya roboh.
Ahok juga berencana menghidupkan kembali transportasi air (waterways) di Sungai Ciliwung yang sempat dijalankan mantan Gubernur DKI Sutiyoso. "Kalau bagus untuk Manggarai bisa jadi transportasi sungai. Dulu ada transportasi sungai. Lumayan," kata Ahok.
Waterways adalah sistem transportasi alternatif yang penggunaannya diresmikan Sutiyoso pada 6 Juni 2007. Sistem ini merupakan bagian dari penataan sistem transportasi di Jakarta yang disebut Pola Transportasi Makro (PTM).
Waterways beroperasi dan diintegrasikan dalam transportasi makro Jakarta setelah peresmian rute Halimun-Karet sepanjang 1,7 kilometer. Rute ini merupakan bagian dari perencanaan rute Manggarai-Karet sepanjang 3,6 kilometer.
Dua kapal Kerapu sandar di dermaga Halimun Ciliwung Jakarta. Foto: MI/Irfan
Waterways merupakan kelanjutan dari pengoperasian sistem transportasi TransJakarta. Untuk mengawali waterways, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta mengoperasikan dua unit kapal yang masing-masing berkapasitas 28 orang yang disebut KM Kerapu III dan KM Kerapu IV yang berkecepatan maksimal 8 knot.
Namun angkutan sungai itu mengalami masalah dan tidak dilanjutkan. Selain banyaknya sampah yang kerap mengganggu baling-baling kapal, permukaan Sungai Ciliwung terlalu dangkal.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok optimistis Sungai Ciliwung bakal ramai dikunjungi warga. Ciliwung akan menjadi tempat wisata pada akhir 2018.
"Saya pikir paling cepat 2018 akhir," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2016).
Rencananya, bantaran Sungai Ciliwung yang melewati Condet, Jakarta Timur, tidak akan diberi sheetpile. Sebab, di area tersebut sudah terdapat batu cadas alami. "Itu yang kita andalkan," ujar Ahok.
Yang penting, kata Ahok, Pemprov DKI harus berupaya membersihkan sampah dari Ciliwung. Dengan demikian warga bisa nyaman berwisata di Ciliwung.
"Sekarang yang penting, sampah-sampah yang nempel sepanjang sungai. Kan kita mesti rapihkan dulu tanahnya. Kalau itu sudah, bisa jadi tempat wisata," papar Ahok.
Pada 18 Mei Ahok menyusuri Sungai Ciliwung bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). Ahok mengatakan, Pemerintah DKI selama ini berusaha membenahi sungai yang membelah wilayah Ibu Kota. Sebab, air Sungai Ciliwung kerap meluap dan membuat bajir sejumlah wilayah saat hujan deras.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama--Metrotvnews.com/Intan Fauzi
Pemerintah DKI dan BBWSCC sedang melaksanakan proyek normalisasi sungai sepanjang 19 kilometer. Memang, sudah ada sebagian wilayah yang dipasang dinding turap, salah satunya di Kebon Baru. Namun ada juga wilayah yang turapnya roboh.
Ahok juga berencana menghidupkan kembali transportasi air (waterways) di Sungai Ciliwung yang sempat dijalankan mantan Gubernur DKI Sutiyoso. "Kalau bagus untuk Manggarai bisa jadi transportasi sungai. Dulu ada transportasi sungai. Lumayan," kata Ahok.
Waterways adalah sistem transportasi alternatif yang penggunaannya diresmikan Sutiyoso pada 6 Juni 2007. Sistem ini merupakan bagian dari penataan sistem transportasi di Jakarta yang disebut Pola Transportasi Makro (PTM).
Waterways beroperasi dan diintegrasikan dalam transportasi makro Jakarta setelah peresmian rute Halimun-Karet sepanjang 1,7 kilometer. Rute ini merupakan bagian dari perencanaan rute Manggarai-Karet sepanjang 3,6 kilometer.
Dua kapal Kerapu sandar di dermaga Halimun Ciliwung Jakarta. Foto: MI/Irfan
Waterways merupakan kelanjutan dari pengoperasian sistem transportasi TransJakarta. Untuk mengawali waterways, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta mengoperasikan dua unit kapal yang masing-masing berkapasitas 28 orang yang disebut KM Kerapu III dan KM Kerapu IV yang berkecepatan maksimal 8 knot.
Namun angkutan sungai itu mengalami masalah dan tidak dilanjutkan. Selain banyaknya sampah yang kerap mengganggu baling-baling kapal, permukaan Sungai Ciliwung terlalu dangkal.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(YDH)