Patung Jenderal Sudirman--Metrotvnews.com/Achmad Zulfikar Fazli
Patung Jenderal Sudirman--Metrotvnews.com/Achmad Zulfikar Fazli

Di Hari Pahlawan, Patung Jenderal Soedirman Terlihat Kumuh

Achmad Zulfikar Fazli • 10 November 2015 11:09
medcom.id, Jakarta: Sejumlah patung pahlawan nasional berdiri kokoh di beberapa ruas jalan di Ibu Kota. Salah satunya, patung Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) atau TNI Jenderal Soedirman di simpangan Dukuh Atas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
 
Patung setinggi 12 meter ini yang berdiri kokoh, namun terlihat seperti tak terurus lagi. Dinding pada voetstuk atau penyangga setinggi 5,5 meter yang dilapiskan ubin berwarna hitam ini terlihat kotor dan warnanya pun terlihat memudar.
 
Tak hanya itu, patung yang terbuat dari perunggu ini pun terlihat lesuh. Beberapa garis coretan dengan cat semprot masih membekas di badan dan kaki patung sang jenderal ini.

Salah satu warga Matraman, Dina, 55, menyayangkan sejumlah patung pahlawan nasional yang kini tidak lagi terawat. Seharusnya sebagai pahlawan nasional, kata dia, pemerintah dapat merawat dan menjaga patung tersebut.
 
"Iya seharusnya dirawat, ini sudah enggak ada yang terawat patung-patungnya. seharusnya tiga tahun sekali atau berapa kali dibersihkan dirawat," kata Dina kepada Metrotvnews.com di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/11/2015).
 
Patung yang memiliki tinggi keseluruhan 12 meter dan terdiri atas: tinggi patung 6,5 meter dan voetstuk atau penyangga 5,5 meter. Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dengan anggaran sebesar Rp3,5 miliar rupiah.
 
Sosok Jenderal Soedirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Sebab, berdiri di tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian.
 
Sempat terjadi pro dan kontra dari pembuatan patung Soedirman ini. Sekelompok orang menilai tak selayaknya sang panglima besar ini memberikan hormat kepada sembarangan orang yang melintas. Sebab menurut mereka, wargalah yang seharusnya memberikan penghormatan terhadap Soedirman.
 
Meski adanya pro dan kontra terhadap patung buatan seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunario ini. Namun, Gubernur DKI 1997-2007, Sutiyoso bersama Dinas Pertamanan DKI Jakarta Maurits Napitupulu dan salah satu keluarga besar Jenderal Sudirman, Hanung Faini tetap meresmikannya pada 16 Agustus 2003.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan