Jakarta: Penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox (Mpox) di Jakarta hingga saat ini masih bisa dikendalikan. Dari keseluruhan kasus positif maupun hanya suspek (diduga) bisa ditangani Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, untuk masyarakat yang melakukan kontak erat maupun kontak seksual dengan pasien monkeypox tidak perlu panik.
"Pertama, tidak perlu melakukan isolasi mandiri di rumah jika tidak bergejala," jelasnya kepada awak media, Minggu, 22 Oktober 2023.
Lebih lanjut, petugas puskesmas / kesehatan akan memantau kondisi kesehatan setiap hari sampai dengan 21 hari sesudah kontak terakhir. "Sesuai masa inkubasi rata-rata dari kontak sampai muncul gejala 3-21 hari dengan tersering 6-10 hari," jelasnya.
Selain itu, jika tidak bergejala pada kontak erat fisik tidak perlu dilakukan pemeriksaan swab, akan tetapi pada kontak erat seksual akan dilakukan pemeriksaan swab pada tenggorokan dan area genital/anus.
"Jika kontak erat bergejala maka akan langsung dilakukan isolasi mandiri dan pemeriksaan laboratorium dalam bentuk swab tenggorokan, swab genital/anus, dan swab lesi kulit jika muncul lesi pada kulit baik lenting isi air/nanah, jerawat, bercak kemerahan, atau luka dan koreng lainnya," ujar Ngabila.
Update Monkeypox DKI Jakarta per 21 Okt 2023 jam 17.00
A. Kasus positif: total 7 orang
1 kasus agustus 2022 (sembuh)
1 kasus 13 okt 2023 (isolasi RS)
1 kasus 19 okt 2023 (isolasi RS)
4 kasus 21 okt 2023 (proses rujukan isolasi RS)
B. Suspek / terduga bergejala:
20 okt 2023: 2 orang masih proses pemeriksaan laboratorium PCR
21 Okt 2023: 2 orang masih proses pemeriksaan laboratorium PCR
C. Discarded (PCR negatif): 3 orang
(Mohamad Farhan Zhuhri)
Jakarta: Penyakit
Cacar Monyet atau Monkeypox (Mpox) di Jakarta hingga saat ini masih bisa dikendalikan. Dari keseluruhan kasus positif maupun hanya suspek (diduga) bisa ditangani
Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, untuk masyarakat yang melakukan kontak erat maupun kontak seksual dengan pasien monkeypox tidak perlu panik.
"Pertama, tidak perlu melakukan isolasi mandiri di rumah jika tidak bergejala," jelasnya kepada awak media, Minggu, 22 Oktober 2023.
Lebih lanjut, petugas puskesmas / kesehatan akan memantau kondisi kesehatan setiap hari sampai dengan 21 hari sesudah kontak terakhir. "Sesuai masa inkubasi rata-rata dari kontak sampai muncul gejala 3-21 hari dengan tersering 6-10 hari," jelasnya.
Selain itu, jika tidak bergejala pada kontak erat fisik tidak perlu dilakukan pemeriksaan swab, akan tetapi pada kontak erat seksual akan dilakukan pemeriksaan swab pada tenggorokan dan area genital/anus.
"Jika kontak erat bergejala maka akan langsung dilakukan isolasi mandiri dan pemeriksaan laboratorium dalam bentuk swab tenggorokan, swab genital/anus, dan swab lesi kulit jika muncul lesi pada kulit baik lenting isi air/nanah, jerawat, bercak kemerahan, atau luka dan koreng lainnya," ujar Ngabila.
Update Monkeypox DKI Jakarta per 21 Okt 2023 jam 17.00
A. Kasus positif: total 7 orang
1 kasus agustus 2022 (sembuh)
1 kasus 13 okt 2023 (isolasi RS)
1 kasus 19 okt 2023 (isolasi RS)
4 kasus 21 okt 2023 (proses rujukan isolasi RS)
B. Suspek / terduga bergejala:
20 okt 2023: 2 orang masih proses pemeriksaan laboratorium PCR
21 Okt 2023: 2 orang masih proses pemeriksaan laboratorium PCR
C. Discarded (PCR negatif): 3 orang
(
Mohamad Farhan Zhuhri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)